Polisi Tembak Polisi
Bandingkan Emosi Bharada E dan Putri Candrawathi, Pakar Mikro Ekspresi Sebut Eliezer Lebih Natural
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari membandingkan emosi yang muncul di wajah Bharada E dengan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Mulai dari ekspresi, mulai dari gestur, bahkan ketika menunjukkan harus memperagakan sesuatu, ini memang spontan saja dan juga konsisten dari cerita yang disampaikannya," katanya.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Bharada E itu sangat natural dan tidak seperti sedang menghapal.
"Bukan sesuatu yang redaksional, tetapi sesuatu yang disampaikan dengan kemampuan ingatan yang bisa disampaikan, dan juga Eliezer ini memang terlihat juga bahwa kapasitas untuk mengingat sesuatu lumayan bagus," ujar Monica Kumalasari.
Kemudian soal emosi yang terlihat selama persidangan, kata dia, lebih banyak menampilkan emosi sedih.
"Emosi yang terlihat di sini adalah emosi rasa sedih yang mendalam dan juga kalau kita perhatikan ada emosi rasa marah, nah rasa marah itu bisa disebabkan oleh banyak hal," ungkapnya.
"Bisa marah kepada diri sendiri karena akhirnya tidak mampu untuk menahan permintaan ini, dan juga marah banyak hal kepada Pak Ferdy Sambo dan Ibu Putri, dan segala yang menyebabkan problem ini menjadi terjadi," lanjut dia.
Sehingga menurut dia, emosi yang dominan pada Bharada E yakni kesedihan yang mendalam dan kemarahan.
Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Bantah Kliennya Pisah Rumah dari Putri, Sebut Cerita Bharada E Cuma Karangan
Ia juga membandingkan emosi tersebut dengan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
"Kita memang melihat ada kesedihan yang terlihat di ibu PC maupun Ferdy Sambo, kalau saya bikin prioritas, ibu putri apakah lebih terasa menyesal atau sedih dari Ferdy Sambo? Saya justru malah melihat bahwa Ferdy Sambo ini juga lebih spontan dalam berekspresi juga, karena kita tidak mendapat spontanitas itu maupun juga niilai dari emosi yang ditampilkan oleh Putri," bebernya.
Dirinya pun mengurai bahwa emosi Putri Candrawathi tidak nampak.
"Jadi ibu putri sangat tegang sekali, jadi tidak nampak emosi-emosi yang genuine. Ya karena juga secara verbal pertanyaan yang ditanyakan tidak bisa dijawab dengan jawaban tidak tahu, sehingga tidak ada emosi atau ekspresi yang keluar juga," pungkasnya.
(*)