Pasutri Tewas di Puncak

Cerita Warga Sebelum Pasutri Ditemukan Tewas di Puncak Bogor, Curiga saat Korban Tak Kembali

Temuningsih, tetangga korban mengatakan, korban AS lebih dulu pergi ke belakang rumahnya yang tak jauh dari aliran sungai.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Istimewa
Jasad Pasutri, terbawa arus, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Tetangga pasangan suami istri (pasutri) yang terbawa arus pada Senin, (27/2/2023) mengaku kaget saat mendapat akabr jika AS dan suaminya DS meninggal dunia.

Temuningsih, tetangga korban mengatakan, korban AS lebih dulu pergi ke belakang rumahnya yang tak jauh dari aliran sungai.

Kemudian, tak lama kemudian disusul suami korban.

"Kan pikir suaminya, istrinya udah terlalu lama ya di belakang akhirnya nyusul tuh, setelah itu yang melihat mereka bilang korban gak balik-balik," kata dia.

Warga pun melaporkan hilangnya korban ke pngurus RT setempat.

"Saya baru saja datang sehabis kondangan tadi, kemudian ada warga melapor kalau Bu Aisyah dan Pak Dedi belum kembali dari tepian sungai," ujar Edi, ketua RT setempat.

Warga pun mencari korban di rumah keluarganya, namun hasilnya nihil.

"Tak lama setelah saya memberikan laporan dari grup WhatsApp ada video beredar dan benar itu merupakan almarhumah yang ditemukan di bawah jembatan Brasco, setelah itu di area yang tak jauh dari TKP ditemukan juga almarhum yang tersangkut di batu pinggir sungai," ujarnya.

Setelah ditemukan keduanya dinyatakan meninggal dan dibawa menuju RSUD Ciawi untuk dilakukan pemeriksaan.

Lalu keduanya dimakamkan berdampingan di TPU ampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved