Tewas Usai 12 Hari Ditinggal Pacar, Kematian Bripda Garry Disebut Tak Wajar, Kapolda Sulut Bersuara
Kasus kematian anggota Brimob Bripda Garry Momomuat menyimpan misteri. Bripda Garry ditemukan tewas usai 12 hari ditinggal kekasih untuk selamanya
Penulis: khairunnisa | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian seorang anggota Brimob bernama Bripda Garry Momomuat menyisakan misteri.
Pasalnya, Garry ditemukan tak bernyawa di sebuah mess proyek RSUD Tondano, Tonsaru, Minahasa.
Jenazah Garry yang ditemukan pada Senin (6/3/2023) itu pun disinyalir tak wajar.
Sebab ditemukan senjata di samping tubuh Bripda Garry.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Manado, Bripda Garry masih mengenakan seragam dinasnya saat meregang nyawa.
Terlihat di TKP, ada senjata laras panjang tergeletak di samping jasad Bripda Garry.
Terkait penyebab tewas, Bripda Garry diduga meninggal akibat luka tembak di bagian dada dan punggung.
Kabar kematian Bripda Garry tentu membuat kerabat serta orang terdekatnya pilu.
Terlebih Garry meninggal dunia tak lama dari sang kekasih wafat.
Ya, Bripda Garry meninggal usai 12 hari sang pacar berpulang ke pangkuan Tuhan, yakni pada 22 Februari 2023.
Kekasih Garry, Litani Sondakh wafat karena sakit.
Lantaran hal tersebut, Bripda Garry pun dituding wafat karena mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Terungkap Penyebab Kematian Anggota Brimob di Manado, Gelagat Bripda Garry Sebelum Meninggal Disorot
Namun anggapan tersebut diragukan seorang Kriminolog asal Sulawesi Utara, Dr Rodrigo Elias.
Ia meminta agar penyidik mencari bukti kuat bahwa Bripda Garry wafat karena mengakhiri hidupnya.
Dosen Fakultas Hukum Unsrat Manado ini menyangsikan kematian Garry karena dirinya sendiri.
Sebab diungkap Rodrigo, polisi harus memeriksa peluru yang ada di tubuh korban.
"Darimana asal peluru tersebut, lalu senjata tersebut milik siapa? Ini harus dibuktikan," kata Rodrigo dikutip pada Rabu (8/3/2023).
Tak hanya itu, Rodrigo juga meminta agar polisi mencari saksi kunci jika memang yang mendiang melakukan tindak bunuh diri.
"Harus ada saksi. Karena segala kemungkinan masih bisa terjadi. Jangan dulu mengambil kesimpulan terlalu cepat," ujar Rodrigo.
Lebih lanjut, Rodrigo mengatakan kasus ini sangatlah mudah dicari kebenaran yakni dengan uji balistik.
Hal itu dilakukan guna menengok kemungkinan tindakan mengakhiri hidup atau dugaan lain.
"Mudah saja. Lakukan uji balistik, kalau memang pelurunya dari pistol yang bersangkutan ada kemungkinan memang bunuh diri," tandasnya.
Baca juga: Meski Tak Dipecat Polri, Bharada E Tidak Bertugas di Brimob Tapi di Tamtama Yanma
Kapolda Sulut Bersuara
Sementara itu, kasus kematian Bripda Garry hingga kini masih diselidiki penyidik.
Terbaru, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budianto menyebut tim penyidik tengah melakukan pengecekan dan penyelidikan.
"Saya sudah tugaskan Kapolres Minahasa, Kasat Reskrim, Dansat Brimob untuk menindaklanjuti serta melakukan olah TKP," imbuh Irjen Pol Setyo Budianto dilansir dari Tribun Sulut.
Lebih lanjut, Sang Kapolda pun meminta timnya untuk melakukan pengecekan terhadap kerabat dan teman-teman Garry.
"Saya sudah menyampaikan kepada para pelaksana di lapangan, untuk melakukan pengecekan berbagai pihak kemudian mengumpulkan keterangan diantaranya teman-teman yang melaksanakan tugas, untuk lebih memastikan apa penyebab melakukan tindakan nekat itu," jelas Irjen Pol Setyo Budianto.
Terkait langkah yang telah diambil, Irjen Pol Setyo Budianto berharap seluruh anggota yang menghadapi masalah pribadi yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas dan kedinasan agar dapat segera tertangani.
"Untuk saat ini jenazah sudah diserahkan kepada keluarga, dan saya sudah tugaskan dansat Brimob untuk menindaklanjuti dan menyerahkan kepada keluarga, dengan kondisi yang sudah teriformasi sejak awal," pungkasnya.
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Garry Momomuat
Brimob
bunuh diri
Manado
kekasih
TribunnewsBogor.com
Irjen Pol Setyo Budianto
Rodrigo Elias
| Identitas Oknum Polisi yang Lecehkan Wanita di Jalan, Kini Diperiksa Propam Polda Metro Jaya |
|
|---|
| Diam-diam Rutin Transfer Uang Untuk Ammar Zoni, Dokter Kamelia Curhat: Saya Dibohongin Terus! |
|
|---|
| Tak Kapok Ditipu, Dokter K Ternyata Rutin Transfer Uang Segini untuk Ammar Zoni, Buat Beli Narkoba? |
|
|---|
| Brimob Ajudan Bupati Purwakarta Kepergok Selingkuh, Janji Manis ke Istri : Beda Kelas Sama Kamu |
|
|---|
| Hukuman untuk Brimob Penumpang Rantis yang Tabrak Ojol Affan Kurniawan, Diwajibkan Minta Maaf |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.