Pelajar SMA Tewas Dibacok
KPAID Kota Bogor Beri Respon Soal Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad, Peran Keluarga Dinilai Lemah
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor menyorot peran keluarga pelaku dalam tragedi yang tewaskan pelajar SMK Bina Warga 1.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor menyorot peran keluarga pelaku dalam tragedi yang tewaskan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
KPAID menilai, peran keluarga pelaku yang lemah menjadi dasar perbuatan nahas yang juga dilakukan oleh pelajar ini terjadi.
"Ini kan kejadian yang tidak pernah kita harapkan. Tidak pernah diduga juga. Tapi, memang tren seperti ini terjadi dibeberapa wilayah. Artinya perlu ada kewaspadaan yang luar biasa dan harus ada juga penyadaran terhadap orangtua, sekolah, dan lingkungan," kata Ketua KPAID Kota Bogor Dudih Syiaruddin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (17/3/2023).
Dudih menjelaskan, pengawasan melekat yang intesif yang seharusnya dilakukan keluarga, sambung Dudih, tidak terjadi.
Akibatnya, pelaku yang juga merupakan pelajar, nekad melakukan hal tersebut kepada pelajar lain yang saat kejadian sedang melintas pulang.
"Ini menunjukan bahwa kondisi anak-anak di Kota Bogor sedang tidak baik-baik saja. Tentu saja pengawasan yang melekat, intensif, harus dilakukan," jelas Dudih.
Baca juga: Polisi Beberkan Peran Provokator Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad Bogor, Isi Komennya Bikin Ngeri
Dudih melihat, pelaku yang juga masih berusia 17 tahun ini seperti ingin menunjukan eksistensi dirinya.
Bukan tanpa sebab, anak 17 tahun itu dengan sengaja menyabetkan senjata tajam kepada korban.
Pelaku seolah tidak menunjukan sikap hasil pengawasan serta pembelajaran yang diberikan oleh orang tuanya.
"Pertama adalah los learning. Tidak ada pembelajaran, tidak ada pembiasaan. Lalu, saya melihat anak anak kita ini lebih menarik, dekat dengan namanya sosmed dan gadget. Sementara orang tua mereka ini kecepatannya tidak secepat anak anak nya lakukan," ungkap Dudih.
Seharusnya, sambung Dudih, orang tua pelaku memahami karakter anaknya sejak berada di dalam rumah.
Sebagai contoh, ketika anak itu diam sendiri, seharusnya jangan dibiarkan.
"Kadang kadang anak anteng diem itu dibiarkan. Bisa jadi anak anak itu sednag nonton keributan dan kekerasan. Akhirnya memicu melakukan hal yang sama. Karena secara naluri ingin menduplikasi dan ingin mencoba," jelas Dudih.
Baca juga: Eksekutor Utama Pembacokan Pelajar di Simpang Pomad Diduga Disembunyikan, Polisi Ancam Proses Hukum
Dudih menegaskan, orang tua harus sebisa mungkin mendeteksi anaknya.
Sehingga, orang tua bisa mengawasi apa yang dilakukan anaknya.
"Itu yang pertama dan utama. Jangan sampai keluarga bilang itu kan urusan anak muda. Bisa repot kalau seperti itu. Sehingga anak tidak terkontrol," tegasnya.
Selain peran orangtua, sambung Dudih, peran sekolah pelaku seharusnya bisa melakukan pengawasan yang intensif.
Walapun saat ini, sekolah baru melakukan pembiasaan pembelajaran tatap muka setelah pandemi melanda.
"Sementara itu, pembiasaan pembelajaran di sekolah juga kan ini baru bisa dilaksanakan setelah pandemi. Memang medsos yang dilihat murid saat pandemi masih melekat," tegasnya.
Baca juga: Mengenal Simpang Pomad, Jadi Lokasi Tragedi Berdarah Pembacokan Pelajar SMK di Bogor
Sementara itu, seperti diketahui, sang eskekutor utama berinisial ASR alias Tukul, masih buron.
Sejauh ini, Polresta Bogor Kota, masih terus melakukan pengejaran terhadap eksekutor utama usai dua pelaku berhasil ditangkap.
"Doakan saja, semaku pelaku ini cepat tertangkap. Saat ini tim sedang melakukan pengejaran," kata Plh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Eka Chandra Mulyana.
pelajar
tewas
pembacokan
Simpang Pomad
SMK Bina Warga 1
Kota Bogor
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah
KPAID
Dudih Syiaruddin
Jadi Obat Pelipur Lara, Pemkab Bogor Serahkan Kunci Rumah Baru untuk Orangtua Arya Saputra |
![]() |
---|
Berkas Lengkap, Satu Orang Tersangka Tewasnya Arya Saputra Pelajar SMK Kota Bogor Susul Dua Rekannya |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga di 100 Hari Wafatnya Arya Saputra, Ternyata Bertepatan dengan Ultah Almarhum |
![]() |
---|
Keluarga Arya Saputra Datangi Simpang Pomad Bogor, Musisi Jalanan Ikut Doa Bersama |
![]() |
---|
100 Hari Meninggalnya Arya Saputra, Keluarga Lakukan Doa Bersama dan Tabur Bunga di Simpang Pomad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.