Pelajar SMA Tewas Dibacok

Pelajar Tewas Dibacok di Simpang Pomad Bogor, Tukang Ojek Menyesal Gara-gara Tak Melakukan Hal Ini

ASR (17) alias Tukul, pelaku utama pembacokan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor hingga tewas, kini masih buron.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Damanhuri
Istimewa/kolase
Tukul sang eksekutor yang menyabetkan senjata tajam ke pelajar SMK di Kota Bogor hingga tewas kini masih buron, keluarga mengungkap sosok aslinya 

"Saran saya sih keluarga pelakunya aja terus kasih pertanyaan. Ibaratnya ikan, kalah udah habis makannya pasti muncul ke atas. Kayanya sih sama keluarganya ini disembunyikan mungkin," bebernya.

Baca juga: Sanksi Sekolah Pelaku yang Tewaskan Pelajar di Simpang Pomad Belum Jelas, Wagub Jabar: Harus Rapat

Tangsi pilu orangtua korban

Di sisi lain, kedua orangtua korban masih mengalami kesedihan mendalam.

Kesedihan itu tak terlepas dari masih buronnya pelaku utama pembacokan yang bernama Tukul.

Penyidik Polres Bogor Kota masih memburu Tukul yang tega menghabisi nyawa AS secara sadis.

Mengenang kepergian AS, orangtua angkatnya pilu.

Dalam kanal Youtube Bang Brew TV milik Irfan Jayani, orangtua AS tak kuasa menahan kesedihan saat ditanya soal insiden pembacokan.

Mengingat momen indah bersama AS, ayah angkatnya, Rujai menyebut almarhum adalah sosok baik.

Bahkan semasa hidupnya, AS selalu berbakti dan terus mengurai cita-cita baiknya yakni ingin membangun rumah untuk orangtua angkatnya.

AS adalah anak yatim yang telah diurus oleh Ruja'i dan istri sejak usia tiga bulan.

Kendati dalam kondisi terbatas, Ruja'i berusaha memberikan pendidikan tinggi kepada AS.

Baca juga: Tukul Pembunuh Pelajar SMK di Kota Bogor Masih Buron, Ini Alasan Polisi Kesulitan Tangkap Pelaku

Punya keinginan kuat, AS pun mengaku ingin jadi arsitek agar bisa membangunkan rumah untuk orangtua angkatnya.

"Harapan saya biar dia lulus dulu baru kerja. Rezeki almarhum punya apa aja, tapi Allah berkehendak lain," kata Ruja'i dikutip pada Senin (27/3/2023).

"Dia mah doanya dijabah. Memang jalannya begini. Dia pengin angkat derajat orangtua, cuma jalannya beda, begini," akui sang ibu.

Sadar anak kesayangannya telah tiada, Rujai dan istri murka dengan sosok pelaku pembacokan.

Sembari menahan air mata, ayah dan ibunda AS ingin agar eksekutor utama pembacokan nantinya dihukum mati.

"Harapan ibu terhadap pelaku?" tanya Irfan Jayani.

"Dihukum seberat-beratnya aja, dihukum mati, nyawa dibayar nyawa," ujar Ruja'i.

"Dihukum seberat-beratnya," sambung sang istri.

(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved