Pelajar SMA Tewas Dibacok

21 Hari Tragedi Berdarah Simpang Pomad, Polisi Ungkap Psikis Tersangka Tukul usai Bacok Pelajar SMK

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku tak menemui kesulitan dalam upaya pencarian pelaku pembacokan pelajar SMK ini.

Penulis: Damanhuri | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase tribun Bogor/Rahmat Hidayat/tangkapan layar
21 Hari Tragedi Berdarah Simpang Pomad, Polisi Ungkap Psikis Tersangka Tukul usai Bacok Pelajar SMK 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tersangka utama pembacokan pelajar di Simpang Pomad, Kota Bogor, Jawa Barat hingga kini masih berkeliaran bebas.

Sudah 21 hari berlalu, tersangka ARS (17) alias Tukul tak kunjung ditangkap oleh aparat kepolisian Polresta Bogor Kota yang menangani kasus tragedi berdarah tersebut sejak Jumat 10 Maret 2023 lalu.

Dari tiga orang pelaku, dua diantaranya sudah berhasil diringkus yakni SA dan MA.

Keduanya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Bogor Kota.

TONTON JUGA:

Upaya aparat kepolisian penyidik Polresta Bogor Kota hingga Jumat (31/3/2023) belum juga membuahkan hasil.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku tak menemui kesulitan dalam upaya pencarian pelaku pembacokan pelajar SMK ini.

Baca juga: Menguak Jejak Tukul Pelaku Pembacokan di Simpang Pomad, 18 Hari Berkeliaran, Kinerja Polisi Disorot

Namun nyatanya, hingga kini polisi belum berhasil menangkap pelaku Tukul yang masih berkeliaran bebas.

"Kesulitannya sejauh ini tidak ada. Kita terus lakukan pengejaran," ujar Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso belum lama ini.

Polisi Ungkap Psikis Tukul

Kondisi psikis Tukul, pelaku pembacokan pelajar di Simpang Pomad, Kota Bogor diungkap aparat kepolisian.

Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pihaknya meyakini jika psikis tersangka Tukul saat ini sedang dilanda ketakutan.

"Makanya kita tahu gimana dia berpindah karena kita terus lakukan pengejaran. Dia ketakutan," jelas Bismo.

Maka tak heran, jika Tukul kerap berpindah-pindah lokasi persembunyiannya.

Baca juga: Mengenal Simpang Pomad, Jadi Lokasi Tragedi Berdarah Pembacokan Pelajar SMK di Bogor

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso Lulusan Terbaik Akpol 2001, tapi kini Belum Bisa Tangkap Pembacok Siswa SMK Bogor
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso Lulusan Terbaik Akpol 2001, tapi kini Belum Bisa Tangkap Pembacok Siswa SMK Bogor (TribunnewsBogor.com)

"Tersangka ( Tukul) berpindah-pindah. Identitas sudah kita kantongi saat ini kita lakukan pengejaran," kata Bismo di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (28/3/2023).

Pihaknya menyarankan agar tersangka Tukul menyerahkan diri.

Baca juga: Periksa Pacar Eksekutor Pembacokan Siswa SMK Bogor, Polisi Kantongi Lokasi Persembunyian Tukul

"Kita beritahu kepada tersangka untuk segera menyerahkan diri. Demi kebaikan semua pihak serta mematuh hukum yang berlaku," kata dia.

TKP pelajar tewas akibat disabetan senjata tajam di simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023).
TKP pelajar tewas akibat disabetan senjata tajam di simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Kabur ke luar Bogor

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan bahwa Tukul saat ini sudah kabur ke luar Kota Bogor.

"Saat ini, Tukul kabur ke luar Bogor. Pokoknya, di luar Bogor," kata Bismo kepada TribunnewsBogor.com di kawasan Otista, Senin (27/3/2023) malam.

Bahkan, menurutnya pihak kepolisian terus memaksimalkan pengejarannya terhadap Tukul.

Walaupun sudah lebih dari dua pekan keberadaannya belum diketahui, tetapi polisi masih berupaya untuk mencarinya.

"Saat ini memang sudah dua minggu lebih. Tapi, kita serius dalam melakukan pengejaran Tukul ini," jelas Bismo.

Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, hingga kini pihaknya merasa tidak ada kesulitan dalam pengejarannya.

Walaupun kasus tersebut sudah bergulir selama 19 hari, tetapi pihak kepolisian masih memaksimalkan pengejarannya.

"Kesulitannya sejauh ini tidak ada. Kita terus lakukan pengejaran," tambahnya.

Seperti diketahui, AS (15) seoranng pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor tewas dibacok saat menyebrang jalan di Simpang Pomad, Kota Bogor ketika pulang dari sekolahnya pada Jumat 10 Maret 2023 lalu.

Tubuh bocah remaja laki-laki itu langsung ambruk di dekat gapura kecil menuju pemukiman warga yang berada di sekitaran Simpang Pomad.

Baca juga: Ada yang Menangis di TKP Pembacokan Pelajar di Simpang Pomad Bogor, Tukang Ojek Ungkap Kesaksiannya

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat menunjukan barang bukti yang dibawa keempat geng motor, Senin (13/3/2023).
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat menunjukan barang bukti yang dibawa keempat geng motor, Senin (13/3/2023). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sejata yang melukai bagian kepala korban itu membuat luka cukup parah.

Bahkan, di lokasi ambruknya tubuh AS banyak darah korban yang tumpah dilokasi kejadian.

Sebelumnya, aparat kepolisian Polresta Bogor Kota sempat memasang Police Line di lokasi kejadian.

Namun, saat ini garis polisi itu tampaknya sudah dibuka oleh petugas.

Sementara itu, seorang tukang ojek yang biasa mangkal di sekitaran Simpang Pomad mengaku melihat ada yang menangis di TKP pembacokan.

Kesaksian itu diungap seorang warga bernama Sobur.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan itu menceritakan, sejak pertama kejadian hingga saat ini banyak yang datang ke TKP tewasnya pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor tersebut.

Menurutnya, mereka yang datang diduga teman-teman dan keluarga alamrhum AS, pelajar korban pembacokan di Simpang Pomad.

Mereka yang datang ada yang sekedar menabur bunga hingga berdoa di lokasi ambruknya tubuh bocah berseragam SMK tersebut.

"Terakhir itu ibu-ibu. Kayanya keluarga korban. Dia bawa bunga terus berdoa disini. Galama dia tabur bunga," jelasnya.

Ia menceritakan, kerabat korban yang datang ke TKP biasanya mereka langsung berjongkok disekitaran tempat pelajar ini bersimbah darah.

Bahkan, ia mengaku melihat ada yang sampai menangis di lokasi kejadian.

"Ada yang datang. Saat itu anak sekolah pakai seragam. Terus dia nulis surat disini. Gak lama langsung nangis dia," ungkapnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved