Pembacok Siswa SMK Bogor Ditangkap

Hidup di Keluarga Broken Home, Tukul Kena Mental, Nekat Bunuh Arya Saputra Sampai Kabur ke Jogja

sejak Tukul kabur dari polisi, pelaku disebut sudah kena mental. Bahkan, menurutnya saat Tukul ditangkap di Yogyakarta, pelaku hanya pasrah

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Tukul pelaku utama pembacokan Arya Saputra berasal dari keluarga broken home dan terkena mental saat dirinya tahu sudah menjadi buronan polisi hingga iapun terus terdiam saat ditangkap di Yogyakarta sampai ke Kota Bogor 

Ia sempat beruusan dengan polisi karena kasus penjambretan.

"Berdasarkan catatan polsek setempat pernah terlibat masalah hukum jambret handphone, terhadap anak di bawah umur juga," jelas Eka.

Tukul kena mental

Sementara itu, anggota Ops Jatantras Polresta Bogor Kota, Briptu Heru Setiaji mengatakan bahwa sejak Tukul kabur dari polisi, pelaku disebut sudah kena mental.

Bahkan, menurutnya saat Tukul ditangkap di Yogyakarta, pelaku hanya pasrah dan terdiam saja.

Tampak Tukul eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor setelah 2 bulan buron, sudah tidak pakai topi kuning
Tampak Tukul eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor setelah 2 bulan buron, sudah tidak pakai topi kuning (Ist)

Selain itu, saat ditangkap pelaku juga tampak menahan tangisnya.

"Pasrah aja saat ditangkap. Bahkan mau nangis. Cuman dia tahan padahal matanya sudah berkaca-kaca," kata Anggota Ops Jatantras Polresta Bogor Kota Briptu Heru Setiaji yang ikut menangkap Tukul, Jumat (12/5/2023).

Menurutnya, Tukul saat itu teringat dengan keluarganya.

Sehingga ia berusaha untuk menahan tangisannya saat ditangkap polisi di Yogyakarta.

"Dia ingat keluarganya terus. Mankanya dia pasrah bahkan mau nangis," tambah Heru.

Menurutnya, dalam pengakuan Tukul, sejak hari pertama dirinya tidak pernah tanang karena menjadi buronan polisi.

Baca juga: Tukul Dihantui Rasa Bersalah Usai Tewaskan Arya Saputra di Simpang Pomad, Tiap Hari Shalat dan Puasa

"Gapernah tenang pengakuannya seperti itu," tambahnya.

Bahkan, psikologis Tukul juga kena saat dirinya dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Kota Bogor.

Tukul hanya bisa terdiam sepanjang perjalanan.

"Diam aja. Tapi, kita saat itu waktu rest, kasih makan dia juga. Kita kasih istirahat yang cukup juga," kata Heru.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved