Cerita Warga Cisarua 13 Tahun Kontrakannya Ditempati Imigran Timur Tengah, Ngaku Sulit Berkomunikasi

Rumahnya sudah sejak 2010 digunakan sebagai kontrakan untuk warga negara asing (WNA). Selama 13 tahun itu dirinya mengaku pada awal-awal sering alami

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Hj. Umi Nyai (68) Pemilik Kontrakan Imigran asal Afganistan, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Banyaknya Imigran yang berada di kawasan Puncak Bogor membuat warga setempat harus belajar bahasa asing.

Bahkan, berbagai Imigran dari berbagai negara dari timur tengah banyak bermukim di wilayah Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Beberapa Imigran tersebut berasal negara Afganistan, Pakistan, Iraq, Iran, Yaman, Sudan, Somalia, Ethiopia dan Eritrea.

Banyaknya Imigran itu ternyata menetap disebuah rumah kontrakan.

Salah satu pemilik kontrakan yang rumahnya di tempati oleh pengungsi asal Afganistan ialah Hj. Umi Nyai (68).

Rumahnya sudah sejak 2010 digunakan sebagai kontrakan untuk warga negara asing (WNA).

"Dikontrak imigran kira-kira sekitar tahun 2010an sewaktu almarhum bapak masih ada," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (17/5/2023).

Selama 13 tahun, dirinya mengaku pada awal-awal sering alami kesulitan terutama soal bahasa.

"Awal-awal sebelum ini, ada pengungsi juga dari Afganistan, umi agak kesulitan bahasanya. Karena umi kan tidak mengerti sama sekali ya bahasa mereka," ungkapnya.

Kesulitan tersebut tidak umi rasakan saat ini karena menurutnya pengungsi yang sekarang menempati kontrakannya tersebut merupakan pengungsi yang sudah lama yang mana sebelumnya sudah tinggal di kawasan puncak.

"Kalau umi mah ya biasa aja karena kalau untuk imigran yang sekarang kan udah lama tinggal di Cisarua ya, jadi biasa aja, di umi aja udah 6 tahun, dia di Indonesia sudah 10 tahun," paparnya.

Memiliki tetangga ataupun rumah kontrakan bagi imigran ada kesan tersendiri bagi umi, terlebih para imigran tersebut hidup seorang diri.

Baca juga: Imigran Timur Tengah Betah Tinggal di Puncak Bogor, Sampai Banyak yang Nikah Siri Sama Warga Lokal

"Kesannya ya baik. Baik-baik aja gitu ya, asik gitu. Paling ya kalau imigran lagi sakit umi tolongin, umi bantuin, kalau ada cucian umi bantuin gitu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved