Cita-cita Arya Saputra Bangun Rumah Orang Tua Tercapai, Kini Megah Dua Lantai

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Rumah orang tua almarhum Arya Saputra (16) korban pembacokan di Simpang Pomad Bogor kini telah hampir 100 persen selesai dibangun.

Pembangunan rumah orang tua ini merupakan cita-cita almarhum Arya Saputra semasa hidup yang kemudian cita-citanya ini diwujudkan oleh Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (1/6/2023), dari sebelumnya satu lantai, rumah orang tua Arya Saputra kini megah menjadi dua lantai.

Diantara rumah-rumah warga lain di sekitarnya, terpantau hanya rumah orang tua almarhum Arya yang menjulang tinggi dua lantai.

Rumahnya ini kini terpantau dilengkapi ruangan dengan rolling door yang bisa digunakan untuk usaha warung.

Halaman rumah almarhum Arya yang sebelumnya sangat sempit sebatas jalan setapak pun, kini lebih luas lengkap dengan teras.

Tersedia pula area balkon di lantai dua rumah tersebut.

"Alhamdulillah sudah selesai, tapi belum diisi, masih kosong, belum pindah barang," kata Kusmiati, ibu almarhum Arya Saputra saat ditemui TribunnewsBogor.com, Kamis (1/6/2023).

Dia mengatakan bahwa saat ini keluarganya masih tinggal di kontrakan untuk sementara.

Nantinya, kata dia, keluarganya bakal menempati rumah baru tersebut setelah prosesi penyerahan.

"Dulu kan rumah ruang tamu panjang, di belakang kan ada gang, di belakang dibikin jalan ke dapur tapi almarhum tidur dekat situ, ada lemari, tempat tidur, sekarang jadi kamar satu di bawah," kata Kusmiati.

Rumahnya sekarang berisi tiga kamar dengan dua kamar di lantai dua lengkap dengan ruang dapur, tempat cuci piring dan kamar mandi.

Baca juga: Rasa Sakit Hati Itu Kembali Muncul Curhat Ayah Arya Saputra Dipersidangan Tukul di PN Kota Bogor

Selain itu ada pula area ruangan dengan rolling door untuk warung, yang menurut Kusmiati untuk melanjutkan usaha warung kecil-kecilan sebelumnya.

"Itu depannya bikin warung, dulu kan ngewarung juga tapi di belakang, jadi dulu yang jajan muter ke belakang," kata Kusmiati.