Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kasus Sifilis di Ciamis Didominasi Pelajar, Tahun Ini Sebanyak 17 Orang yang Terpapar

Tahun 2023 ini sejak bulan Januari sampai buan Mei, tercatat ada 222 kasus sifilis. Bila dibandingkan dengan kasus tahu 2022, kondisi tahun 2023 ini

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
net
Gejala sifilis atau raja singa, penyakit menular seksual berbahaya yang dapat ditularkan dari ibu hamil kepada anak sejak dalam kandungan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebanyak 17 pelajar di Ciamis, Jawa Barat yang terkena penyakit sifilis.

Angka tersebut meurpakan terbesar dibanding usia lainnya pada tahun ini.

Hal itu menjadikan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.

Bahkan belasan anak usia sekolah pun sudah terpapar penyakit yang menular melalui hubungan seksual tersebut.

Tahun 2023 ini sejak bulan Januari sampai buan Mei, tercatat ada 222 kasus sifilis.

Bila dibandingkan dengan kasus tahu 2022, kondisi tahun 2023 ini sangat mengkhawatirkan.

Sepanjang tahun 2022 hanya ditemukan 233 kasus sifilis dari total 273 kasus penyakit infeksi menular seksual (PIMS).

Sedangkan pada tahun 2023 dari bulan Januari sampai Mei ada 222 kasus sifilis dari total 276 kasus PIMS.

“Itu angka dari bulan Januari sampai bulan Mei, baru setengah tahun sudah mencapai 222 kasus sifilis. Sementara sepanjang tahun 2022, total kasus sifilis hanya 233 kasus,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendallian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, H Edis Herdis S.Sos MM kepada Tribunjabar.id, Jumat (9/6).

Sama dengan tahun sebelumnya, tahun 2023 ini menurut Edis, kasus sifilis masih menjadi bagian dominan dari PIMS.

Namun yang cukup mengkhawatirkan, katanya, banyak anak kalangan usia sekolah (15 – 19 tahun) yang 'terpatil' sifilis.

Tahun 2022 kasus sifilis dari kalanangan anak usia sekolah ada 17 kasus (8 laki-laki dan 9 perempuan).

Sementara pada 2023 ini dari Januari sampai Mei sudah ditemukan 13 orang anak usia sekolah yang terjangkit sifilis. Yakni 5 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.

Baca juga: Catat 40 Kasus Sifilis di Tahun 2022, Dinkes Kabupaten Bogor Ungkap Penyebabnya

Belasan anak usia sekolah yang sudah terjangkit sifilis tersebut menurut Edis, diduga sudah ada yang berpraktek sebagai WPS.

Dan yang laki-lakinya diduga korban bergaulan seks sesama jenis atau laki-laki seks laki-laki (LSL). Gemar melakukan hubungan seks di luar nikah. Bahkan terjebak seks menyimpang.

“Mereka terjerumus pada perbuatan seks menyimpang mungkin dipicu karena medsos atau pergaulan anak belia yang salah arah,” katanya.

Untuk mengantisipasinya diharapkan orang tua lebih punya perhatian dan mengawasi pergaulan anaknya serta memantau penggunaan medsos oleh anak.

Mengarahkan anak untuk aktif dalam kegiatan keagamaan, berolahraga, seni, ke atau kegiatan lainnya yang positif.

“Salurkan bakat anak pada kegiatan-kegiatan positip. Dekatkan anak pada nilai-nilai keagamaan dan moral ,” ujar Edis.

Secara keseluruhan menurut Edis, Dinkes Ciamis telah mendata selama tahun 2023 ini sejak Januari sampai Mei (5 bulan) total kasus penyakit infeksi menular seks (PIMS) sebanyak 276 kasus.

Baca juga: Jawa Barat Tertinggi Kedua Kasus Sifilis, 40 Kasus Ditemukan Tahun 2022 di Kabupaten Bogor

Dengan rincian 222 kasus sifilis, 33 kasus GO (genorohu),Urethitis GO (13 kasus), dan Urethitis non-GO (8 kasus).

Ternyata dari 222 orang warga Ciamis yang mengidap penyakit kelamin sifilis tersebut adalah wanita (145 orang). Berikut laki-laki (77 orang).

Dengan rincian 8 orang usia remaja (15-19 tahun), usia 20-24 tahun ( 54 orang), 25-49 tahun (81 orang) dan usia di atas 50 tahun (2 orang).

Dari 145 orang wanita yang mengidap sifilis tersebut 140 orang berprofesi sebagai WPS yang gemar bergonta ganti pasangan seks karena pekerjaannya.

Sementara dari 77 orang laki-laki di Ciamis yang mengidap sifilis, diantaranya sebanyak 54 orang dari kalangan LSL (laki-laki seks laki-laki), juga ada dari pelanggan WPS (1 orang).

Sedangkan dari kalagan waria sebanyak 18 orang.

Baca juga: Waspada Bahaya Sifilis! Kenali Gejalanya, Ibu Hamil Rentan Tertular

Penyakit sifilis yang gampang menular akibat hubungan seksual tersebut beresiko pada kelainan organ jantung, bisa meningkat jadi HIV/AIDS serta dapat menyebabkan kelainan pada janin terutama bagi ibu-ibu pengidap sifilis.

Upaya pencegahan kasus sifilis ini, Dinkes Ciamis bersama KPA dan Bagian Kesra, menurut Epis, sudah melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang bahayanya penyakit PIMS (diantaranya sifilis) serta HIV/AIDS.

Dan bagi warga yang merasa tertular PIMS termasuk sifilis, sebaiknya segera konsultasi dan berobat ke puskesmas terdekat. Bila sungkan, bisa didampingi penjangkau (pendamping)

“Untuk PIMS (termasuk sifilis), gratis berobat maupun konsultasi di puskesmas ,” kata Epis.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ngeri, Kasus Sifilis di Ciamis Makin Meningkat, Anak Usia Sekolah pun Banyak yang Terpapar

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved