Breaking News

Pengamat Sebut Airlangga Hartarto Bisa Menjadi Cawapres Prabowo Subianto, Ini Alasannya

saat ini memang tahun politik, sehingga segala sesuatu yang dilakukan elit ketua umum partai pasti dikaitkan dengan pemilihan Presiden

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
MUHAMMAD ADIMAJA
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) disebut bisa menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) 

Awalnya usai rapat internal dengan Presiden Jokowi, Airlangga ditanya masalah politik terkini, termasuk rencana pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Airlangga mengatakan pertemuannya dengan Megawati tinggal menunggu waktu.

"Pembicaraan sudah ada tinggal waktunya saja dipastikan," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan partainya terbuka dengan siapapun dalam menjalin komunikasi menuju Pilpres 2024. Termasuk dengan PKB, PAN, dan Demokrat.

Airlangga kemudian menyampaikan prediksinya bahwa terbuka kemungkinan Pilpres 2024 tidaknya hanya terdiri dari dua poros.

Baca juga: Sandiaga Uno Pasrah Bila Tak Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sudah Disiapkan Ini Oleh PPP

Makanya alternatifnya kan bisa dua, bisa tiga, bisa empat poros, dji sam soe,” katanya.

Airlangga juga menyampaikan mengenai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama PAN dan PPP.

Menurut Airlangga KIB masih ada, karena belum ada surat pembubaran.

"KIB belum, teken surat belum. Belum teken-teken. Namanya belum teken ya masih ada,” katanya.

Usai ditanya masalah politik tersebut, Airlangga kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Saat awak media berhenti bertanya, Airlangga kemudian menanyakan balik, kenapa tidak menanyakan Bacapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Belum Ada Tawaran Resmi Meski Masuk Dalam Radar Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Respon Cak Imin

Awak media kemudian menanyakan kepada Airlangga mengenai komunikasi dengan Prabowo. Sambil tetawa Airlangga mengatakan sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Diketahui, Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid berharap jika Capres berasal dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), maka Cawapresnya berasal dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ya kan begini ya, kalau gagasannya itu adalah integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar. Namanya Pak Prabowo Subianto," kata Nusron kepada wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (14/5).

"Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved