SEJARAH Berdirinya Masjid Attaawun Puncak Bogor, Awalnya Hanya untuk Pekerja Kebun Teh

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Masjid Attaawun Puncak, Kabupaten Bogor memiliki sejarah panjang sejak tahun 1987 silam.

Masjid Attaawun mulanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah pekerja di kebun teh milik Perkebunan Teh Nusantara VIII (PTPN).

Pengurus Masjid Attaawun, Budiana, awal mula didirikan masjid ini dinamakan Al Muttaqin.

"Awalnya kecil banget ini sekitar 5 kali 6 meteran," ungkapnya pada TribunnewsBogor.com

Selain itu dirinya juga menceritakan perjalanan tentang awal mula berdirinya Masjid Atta'awun.

"Dulu banyak kan orang-orang pemerintahan dari Bandung yang mau ke Jakarta pada transit di sini, waktu itu Pak Gubernur Jawa Barat pak Nuriana, beliau merasa masjid Al Muttaqin sebelum Atta'awun ini tidak terlalu representatif karena kecil, kemudian beliau waktu usul ke kementrian pertanian dan memohon ke PTPN guna meminta tanah di puncak untuk dibangunkan Masjid yang tentatif," paparnya.

Setelah adanya permohonan dari Gubernur Jawa Barat ke kementerian pertanian, menurut Budiana, PTPN akhirnya memberikan lahan seluas 1 hektare guna perluasan Masjid yang dulunya bernama Al Muttaqin itu 

"Kemudian dikasihlah 1 Hektare guna perluasan Masjid sekitar tahun 1996/1997, dananya waktu itu ada inisiatif dari pemerintah provinsi guna patungan dari seluruh masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 500 per keluarga," ujarnya.

Setelah dilakukannya pembangunan selama kurang lebih 2 tahun, akhirnya Masjid Al Muttaqin rampung dan berganti nama menjadi Masjid Atta'awun.

"Lalu diresmikan pada 19 Maret 1999 dan diberi nama Atta'awun, kenapa Atta'awun? Atta'awun diambil dari surat Al-Baqarah yang artinya kerjasama atau tolong menolong, karena pembangunan masjid secara rereongan sarumpi yang artinya pengumpulan dana dari sumbangan seluruh warga Jawa Barat," pungkasnya.

Hingga saat ini Masjid Atta'awun menjadi salah satu ikon di Puncak Bogor, yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.