Kasus Pembunuhan di Subang

Terbongkar 5 Petunjuk Baru Kasus Subang, Dokter Hastry Ungkap Alasan Polisi Ragu Tetapkan Tersangka

5 petunjuk baru kasus Subang yang akhirnya terungkap. Ahli forensik, dokter Hastry mengungkap alasan polisi belum menetapkan tersangka

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Tribun Jabar
5 petunjuk baru kasus Subang yang akhirnya terungkap. Ahli forensik, dokter Hastry (tengah) mengungkap alasan polisi belum menetapkan tersangka pembunuhan ibu dan anak, Tuti (kiri) dan Amalia (kanan) 

Padahal kala itu diungkap Dokter Hastry, penyidik tinggal mencocokan DNA korban dengan DNA di TKP dan DNA keluarga kandung korban.

Dokter Hastry kembali mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ternyata dokter Hastry sudah tahu sosok 2 terduga pelaku
Dokter Hastry kembali mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ternyata dokter Hastry sudah tahu sosok 2 terduga pelaku (kolase Instagram)

"Saya gemas, padahal menurut saya itu bisa. Kita main DNA. DNA-nya udah, tapi enggak ada yang cocok. Kalau enggak ada yang cocok, kita cari dari DNA itu saksi, dari saksi itu enggak ada yang cocok. Kita tarik lah garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," kata Dokter Hastry.

Selanjutnya, Dokter Hastry pun mengungkap petunjuk kelima dari kasus Subang.

Petunjuk tersebut diurai Dokter Hastry saat ditanyai netizen di media sosial.

Secara mendadak, Dokter Hastry menyinggung dua inisial sosok yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

"Pelaku Subang mengerti Forensik (mayat dimandikan). Dua DNA Pelaku bukan DNA inti..(DNA asing) tp di kenal Korban. Jangan2..pelakunya D and A ?" tanya akun @my.channel018 di kolom komentar Instagram Dokter Hastry.

"D dan A ini harus diambil sampel DNA nya utk dibandingkan," kata Dokter Hastry.

Alasan Polisi Belum Mengungkap Tersangka

Atas temuannya tersebut, Dokter Hastry mengurai penjelasan.

Terkait DNA asing dan pemeriksaan dari garis keturunan ibu, Dokter Hastry menjelaskan alasannya.

Bahwa sebenarnya pihak kepolisian tinggal mengambil DNA dari semua saksi yang telah diperiksa.

Seluruh keluarga korban pun harusnya diambil sampel DNAnya guna menyamakan dengan DNA asing di TKP tersebut.

"Ibaratnya kan kita udah tahu ada DNA asing di TKP kasus Subang pembunuhan ibu dan anak. Kita sudah memeriksa para saksi dan belum ada yang match (cocok)," ungkap Dokter Hastry dalam Youtube Anjas Asmara.

"Kalau kita punya DNA profiling dua individu dan dari dua individu ini kita bisa tahu jenis kelamin, status keturunanya, bila ada pembanding DNA dari semua keluarga (korban) diambil," sambungnya.

Perihal lamanya penyelidikan polisi, Dokter Hastry memberikan pandangan.

Baca juga: Danu Bocorkan Tempat Persembunyian Yoris Usai Pembunuhan Ibu Anak di Subang, Tak Diungkap ke Polisi

Bahwa penyebab utama kasus Subang lama pengungkapannya karena TKP yang sudah rusak sejak awal kejadian.

Seperti diketahui, warga sekitar langsung meramaikan TKP setelah peristiwa pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi pada 18 Agustus 2021.

"Kesannya yang diduga ada saksi atau pelaku waktu jam kematian (di TKP) jadi kabur. Mungkin teman-teman penyidik belum yakin menetapkan siapa pelakunya karena (TKP) terkontaminasi," kata Dokter Hastry.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved