Fasilitas Mengkhawatirkan Tapi Kerja Maksimal, Dinsos Kota Bogor Curhat Ingin Tambahan Anggaran

Mulai dari mobil operasional yang sudah berusia puluhan tahun sampai tidak bisa digunakan lagi serta rumah singgah yang diperuntukan untuk para

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Beberapa fasilitas yang kurang memadai milik Dinsos Kota Bogor, Rabu (9/8/2023). 

Khusus rumah singgah sendiri, fasilitas yang ada hanya kasur serta lemari.

Idealnya, sambung Dody, harus ada beberapa isi lainnya yang harus dilengkapi.

"Sejauh ini kadangkala kesulitan untuk rumah singgah. Selain ODGJ orang terlantar karena perjalanan pun itu harus dibawa ke rumah sinhgah untuk istirahat. Di rumah singgah ini kita simpan mereka sampai mendapatkan panti, atau tempat yang menampung mereka," ungkap Dody.

"Apabila orang terlantar, yang tidak bisa dilakukan reunifikasi itu ditempatkan selama 7 hari dirumah sinhgah. Kita riskan juga apalagi kondisinya seperti itu (rumahsinhgah). Tetapi untuk ODGJ, setelah singgah dirumah singgah kita bersihkan, mandi, ganti pakaian, dan rujuk ke RSMM," tambah Dody.

Fasilitas di Dinsos yang belum maksimal ini juga ditambah dengan kondisi tidak ada panti atau yayasan sukarela di Kota Bogor.

Baca juga: ODGJ di Bojong Neros Bogor Ngamuk, Proses Evakuasi Dramatis, Petugas Sampai Pakai Tali Webing

Dinsos pun kerap dibuat kesulitan atas tidak adanya panti serta yayasan sukarela itu.

"Rumah singgah memang tempatnya semenentara. Kalau Panti di luar dinsos siap menampung kita langsung serahkan. Tetapi, kendalanya panti di Kota Bogor belum punya panti atau yayasan sosial yang sifatnya free. Panti ada tapi harus bayar," ungkapnya.

Padahal rumah singgah ini menjadi indikator utama untuk menampung sementara PPKS dan ODGJ.

"Nah, kalau di rumah singgahnya aman, lalu nyaman, petugas disinipun senang. Apalagi PPKS dan ODGJ nya. Mereka merasa terlindungi dan terlayani," tambahnya.

Dinsos Kota Bogor pun berharap, agar ada penambahan anggaran untuk memperbaiki fasilitas ini.

Mulai dari mobil operasional, rumah singgah, serta adanya panti yang tidak berbayar.

Baca juga: Suami ODGJ di Kota Bogor Diamankan karena Sering Aniaya Anak dan Istri, Leher Diinjak

"Itu dilakukan harus. Itu untuk memaksimalkan tugas kita juga yang memang mobilitasnya tinggi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved