Sisi Lain Bogor

Tiga Versi Legenda Asal Usul Prasati Pasir Awi Sukamakmur, dari Purnawarman Hingga Kian Santang

Prasasti Pasir Awi di pegunungan Sukamakmur, Kabupaten Bogor rupanya memiliki tiga versi cerita legenda asal-asal usul yang berbeda.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Prasasti Pasir Awi di kawasan pegunungan wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKAMAKMUR - Prasasti Pasir Awi di pegunungan Sukamakmur, Kabupaten Bogor rupanya memiliki tiga versi cerita legenda asal-asal usul yang berbeda.

Warga masyarakat memiliki keyakinan masing-masing terkait beberapa versi asal muasal batu prasasti tapak kaki manusia tersebut.

"Kalau dari ceritanya ada beberapa versi ini," kata Jaya, Juru Pelihara Prasasti Pasir Awi kepada TribunnewsBogor.com.

Dia menjelaskan dari cerita turun-temurun sebagian masyarakat, batu ini lebih kepada kaitan dengan sosok Kian Santang.

Ada pula cerita lainnya yang mana batu ini dikaitkan dengan sosok Ibu Elim.

"Saya juga gak tahu, ceritaan warga. Yang mana-mana, ada ceritanya," kata Jaya.

Baca juga: Merinding! Kejadian Aneh di Prasasti Pasir Awi Sukamakmur Bogor, Pengunjung Mendadak Linglung

Dari cerita-cerita masyarakat yang beredar ini secara umum bahwa batu pasasti ini diceritakan sebagai tanda atau bukti kesaktian orang zaman dulu.

Sehingga pengunjung yang datang ke pasasti ini, sebagian datang dengan tujuan spiritual kepercayaan.

Namun menurut versi pemerintah, batu tapak kaki manusia ini dikaitkan dengan parasati Purnawarman.

"Ada versi masing-masing kepercayaan, kalau versi pemerintah mah Purnawarman dari awal yang diceritakan pemerintah mah," kata Jaya.

Jaya menceritakan bahwa batu tapak Prasasti Pasir Awi ini dulunya berbentuk goa dangkal yang mana pas di mulut goanya terdapat prasasti tersebut.

Namun goa yang tak dalam tersebut kini ditutup dan area pasasti dibenahi dengan dipasangi atap dan dikelilingi beton setelah masuh cagar budaya.

Baca juga: Nasib Prasasti Muara Cianten Dibiarkan di Tepian Sungai, Rencana Pengangkatan Batu Tidak Jelas

Di sekitar batu tersebut tertulis informasi versi pemerintah bahwa Prasasti Pasir Awi merupakan salah satu prasasti dari tujuh prasasti Purnawarman.

Ketujuh prasasti tersebut yakni Prasasti Tugu, Prasasti Cidanghiang, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, dan Prasasti Pasir Awi.

Ketujuh Prasasti Purnawarman merupakan tonggak awal sejarah penggunaan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta di Pulau Jawa.

Prasasti ini merupakan prasasti angka tahun yang digambarkan dalam pahatan piktograf berbentuk sebatang dahan dengan ranting dedaunan dan buah.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved