Sisi Lain Bogor
Kisah Hidup Badut Lampu Merah Bogor, Ikhlas Ditertawakan, Keluarga jadi Penyemangat untuk Bertahan
Berprofesi sebagai badut jalanan, Iyang mudah ditemui di lampu merah Jalan Raya Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Iyang (42) membagikan kisah kerasnya dalam menjalani kehidupan.
Berprofesi sebagai badut jalanan, Iyang mudah ditemui di lampu merah Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Ayah lima anak yang juga berasal dari Cigombong Kabupaten Bogor ini harus rela menjadi badut ketika profesi utamanya yakni berjualan bunga di Alun-Alun Kota Bogor harus gulung tikar.
“Kalau jadi badut gini saya sudah dua tahun. Tapi, awalnya saya jualan bunga, karangan bunga, itu di Alun-Alun Kota Bogor. Tapi ya gitu sekarang udah gajualan semenjak saya terusir dari Alun-Alun dan toko saya sewanya habis,” kata Iyang kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (23/2/2024).
Dengan menjadi tukang jualan bunga, diakui Iyang, sebetulnya penghasilan sangat menjanjikan.
Ia mampu menghidupi istri dan lima orang anaknya dengan layak.
“Alhamdulillah ada aja. Saya juga kan memang udah punya langganan. Jadi, ada aja yang beli gitu,” tambahnya.
Namun, semuanya harus berputar sejak dua tahun lalu.
Iyang harus berputar otak agar kebutuhan keluarganya tercukupi.
“Jadi badut gini paling besar itu 100 ribu. Di bawah 100 ribu juga sering. Tapi ya alhamdulillah ada aja gitu jadi badut juga,” ujarnya.
Baca juga: Badut Jalanan di Kota Bogor Kucing-Kucingan dengan Dinsos, Larinya Cepet Bikin Petugas Pusing
Untuk memenuhi kebutuhannya ini, Iyang tak mau keluarganya mengetahui bahwa ia kini menjadi badut.
Anak istrinya tidak tahu bahwa pekerjaan yang ia lakoni yakni badut jalanan.
“Istri saya mah gatau saya jadi badut. Taunya mereka itu saya tetep jualan. Ya sayanya juga gapengen mereka tahu juga. Kasihan takut khawatir,” tambahnya.
Selain itu, selama menjadi badut, Iyang kerap mendapat cacian dari orang sekitar.
Ia kerap disebut sebagai pengemis yang menggangu jalanan.
“Kalau kita sih sering dari warga yang lewat bilang kita itu pengemis. Tapi kalau menurut saya itu salah. Kita gaada pemaksaan. Dikasih alhmdulillah ga dikasih ya ga maksa. Kita juga gamau jadi badut,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Iyang harus rela ketika Dinas Sosial (Dinsos) maupun Satpol PP mengamankannya.
Diingatannya, ia pernah ditangkap sebanyak tiga kali oleh anggota Dinsos maupun Satpol PP.
“Diamanin sering. Ya kehitunglah tiga kali. Itu pas diamanin kita dibawa ke Dinsos dan baju badut kita ditahan disana sehari,” ujarnya.
Baca juga: Kisah Ervin Mantan Drummer Band Cokelat, Rela Jadi Badut Jugling Bola di Bandung
Namun dengan tekanan kebutuhan, Iyang sealu mengambil baju badut keesokannya.
Ia sering menuliskan perjanjian dihadapan Dinsos agar tidak turun ke jalan raya lagi.
“Kita bikin kesepakatan kan. Kata dinsos baju dikasih tapi kita gaboleh turun lagi kejalan. Tapi ya mau gimana lagi, kalau ga turun kejalan kita gamakan. Memang itu dilarang,” jelasnya.
Iyang pun kini mengakui kerap main kucing kucingan dengan Dinsos dan Satpol PP Kota Bogor.
Ketika ada petugas, Iyang memilih untuk bersembunyi menghindari petugas.
“Ya gitu kalau ada petugas kita ngumpet dulu. Tapi kalau gaada kita turun lagi kejalan. Gitu aja sekarang mah,” tutupnya.(*)
Iyang
badut
Jalan Sudirman
Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor
Cigombong
Kabupaten Bogor
TribunnewsBogor.com
Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad |
![]() |
---|
Kisah Tembok Tinggi RS UMMI Kota Bogor, Rupanya Usianya 2 Abad, Pernah Jadi Tempat Pembuatan Granat |
![]() |
---|
Sisi Lain Lapangan Sempur Kota Bogor, Dirancang Arsitek Belanda Sampai Jadi Tempat Pidato Bung Karno |
![]() |
---|
Kisah Arif Satgas Pelajar Kota Bogor, 18 Tahun Bubarkan Tawuran, Tak Berhenti Meski Diancam |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Bakal Kantor Gubernur Dedi Mulyadi, 100 Tahun Lebih Tua dari Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.