Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ibunya Tak Kunjung Ditemukan, Pria Ini Menyendiri Usai Longsor di Sentul Bogor, Alasannya Bikin Haru

Air mata Aman (58) belum mengering, tubuhnya masih gemetar pasca bencana tanah longsor di Kampung Babakan Rawahaur, Desa Sentul

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Kolase - Rumah warga Kampung Babakan Rawahaur, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Air mata Aman (58) belum mengering, tubuhnya masih gemetar pasca bencana tanah longsor di Kampung Babakan Rawahaur, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.

Perasaan Aman kini campur aduk antara sedih dan ketakutan.

Rasa traumatik itu terlihat jelas dari tatapan mata Aman yang masih kosong.

Ya, Aman masih sulit melupakan tragedi yang terjadi di wilayahnya, Minggu 24 Maret 2024 sekira pukul 19.00 WIB tersebut.

Aman tak menyangka jika ibunya yang bernama Anah (70) menjadi korban dari bencana tanah longsor tersebut. Bahkan hingga kini tim SAR gabungan belum juga menemukan jasad Anah.

Baca juga: Cerita Korban Selamat dari Longsor di Sukaraja, 4 Orang Tertimpa, Bayi 7 Bulan Nyaris Jadi Korban

Aman masih ingat betul ketika musibah itu datang menghampiri pada malam hari.

Dia mendengar suara gemuruh keras yang menyebabkan rumah sekaligus ibu kandungnya tertimbun longsor.

Tanda suara itu membuat Aman tak kuasa menahan tangis lantaran itu tanda perpisahan terakhir antara dia dan ibu tercintanya.

"Kirain ada pohon roboh, waktu dilihat sama anak dan saya keluar engga keliatan gelap, dipikir engga ada apa-apa di situ kita masuk lagi, kalau istri saya ngiranya suara geludug (petir)," ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).

Tak lama berselang, kata dia, tetangganya mendatangi rumahnya memberitahu bahwa rumah ibunya sudah rata dengan tanah.

Kolase - Aman menceritakan detik-detik bencana longsor yang menyebabkan ibu kandungnya belum diketemukan.
Kolase - Aman menceritakan detik-detik bencana longsor yang menyebabkan ibu kandungnya belum diketemukan. (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Ketakutan mendalam

Sementara itu, belum tuntas kesedihan yang dialami, kini Aman dilanda ketakutan lainnya.

Aman mengaku tidak bisa tidur nyenyak ketika hujan deras mengguyur.

Pasalnya, posisi rumahnya dengan rumah Anah yang hancur tersapu tanah longsor hanya berjarak sekitar 30 meter.

Posisi rumahnya dengan posisi rumah ibunya itu pun sama, yakni berada di bawah tebingan dan di bibir Sungai Cikeas.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved