Terungkap Alasan Orangtua di Sampang Tunangkan Anaknya yang Masih Usia 7 Tahun, Nazar di Tanah Suci

Kedua keluarga itupun bernazar ingin menjodohkan anak-anak mereka sebagai pengikat hubungan kekerabatan. 

Editor: Vivi Febrianti
TikTok massaki90
Bocah 7 tahun tunangan di Madura 

Seiring berjalannya waktu, keluarga calon besan ingin meresmikan pertunangan anaknya.

Rencana itu sempat menuai pertentangan di keluarga Zahri, teruma ayah dan ibu angkatnya.

Mereka beralasan, dua anak itu masih bocah. Selain itu, di keluarga ayah angkatnya, pertunangan usia anak tidak lumrah. 

"Awalnya ada pertentangan. Namun karena pihak calon besan mendesak dan jika tidak disetujui, hubungan kekerabatan akan rusak, maka permintaan keluarga besan dipenuhi dan pertunangan diresmikan," ungkap Zahri. 

Nikmah, ibu angkat si anak juga sempat menolak. Alasannya, jodoh itu hanya rekayasa manusia saja.

Jika setelah pertunangan terjadi ketidakcocokan, terutama setelah mereka sama-sama dewasa, maka perjodohan itu akan lepas. 

"Saya punya hak selaku yang mengasuh sejak usia 4 tahun sampai usia 7 tahun, untuk ikut menyetujui dan menolak." 

"Saya menyetujui asalkan pertunangan jangan di rumah saya," ujar Nikmah ditemui di rumahnya di Desa Baddurih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Dalam acara pertunangan yang dilakukan pada Kamis (18/4/2024), jumlah keluarga besan sebanyak 70 orang laki-laki dan perempuan.

Padahal, janjinya hanya ada 20 orang yang akan datang.

Meskipun melampaui persetujuan, Zahri melayani tamu-tamu apa adanya. 

Yang membuat Zahri meneteskan air mata, saat anaknya disuruh bersalaman kepada keluarga tunangannya satu per satu.

Tanpa rasa takut, tanpa rasa malu dan dilakukan dengan gembira, semuanya disalami.

Momen itu kemudian divideokan dan viral di berbagai media sosial. 

"Saat bersalaman itu, saya melihat kok anak saya seperti orang dewasa tanpa ada rasa takut dan malu. Saya melihatnya sambil menangis haru," kata Zahri.

Mengenai masa depan pasangan kedua anak itu, Zahri memasrahkan kepada Allah.

Bahkan dirinya bersama istrinya komitmen bahwa pernikahan anaknya bisa dilakukan setelah mereka dewasa dan selesai kuliah. 

"Anak saya cita-citanya ingin jadi dokter. Kalau sudah lulus kuliah, baru perkawinan bisa dilaksanakan," tegasnya. 

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved