Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Jadi PR Peninggalan Bima Arya, Pedestrian di Pasar Pedati Kota Bogor Tak Berguna Bagi Pejalan Kaki

Pedagang Kaki Lima (PKL) liar di Pasar Pedati Kota Bogor menjadi pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan oleh mantan Wali Kota Bogor Bima Arya

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Suasana Pasar Pedati yang menjadi tempat PKL liar berjualan, Jumat (3/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pedagang Kaki Lima (PKL) liar di Pasar Pedati Kota Bogor menjadi pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan oleh mantan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota, Dedie Rachim.

Bukan tanpa sebab, pasalnya, PKL liar di Pasar Pedati ini membuat kumuh kawasan serta berjualan sembarangan tempat terutama di pedestrian atau tempat berjalan kaki.

Padahal, PKL liar ini kerap kali ditertibkan oleh petugas Satpol PP Kota Bogor.

Adang, salah satu PKL yang berjualan buah mengatakan, bahwa sudah nyaman berjualan di lokasi ini.

“Emang udah nyaman. Pelanggan juga udah pada tahu. Jadinya ramai yang beli juga,” singkat dia kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (3/5/2024).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, bahwa lokasi ini memang menjadi PR yang tak pernah selesai.

“Iya itu PR kami. Beberapa kali ditertibkan kembali lagi seperti itu,” kata Syarifah saat dihubungi TribunnewsBogor.com,

Selama ini, kata Syarifah, PKL liar ini kerap ditawari opsi relokasi namun mereka selalu menolaknya.

“Betul. Merela menolak dipindahkan ke pasar yang ada,” ujarnya.

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Jenal Abidin mengatakan, bahwa PKL di Pasar Pedati ini bukan kewenangan PPJ.

“Kalau PKL di Pedati ini bukan kewenangan PPJ,”  kata Jenal.

Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, PKL ini berjualan di atas pedestrian.

Hampir sepanjang pedestrian di Jalan Pedati ini tertutup oleh lapak-lapak PKL.

PKL ini ada yang berjualan buah, hingga sayur-sayuran.

Alhasil, pedestrian ini pun tidak bisa dilintasi oleh para pejalan kaki.

Para pejalan kaki harus berjalan di jalan untuk kendaraan melintas.

Tidak hanya itu, kawasan ini pun tetap terlihat kumuh. Sampah-sampah pedagang terliht berserakan di kawasan ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved