Pj Wali Kota Bogor Angkat Suara Soal Jalan Jambu Dua Ditutup Pihak Mall, Akui Masih Cari Solusi

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari angkat suara terkait ditutupnya akses jalan oleh manajemen Mall Plaza Jambu Dua.

Kata Hery, Pemkot Bogor terus berupaya agar akses jalan itu kembali dibuka untuk umum dan digunakan bersama.

“Saat ini sedang dirapatkan ya di tingkat internal kami, nanti saya akan mendapatkan laporannya seperti apa. Yang pasti kepentingan umum yang lebih besar tentu kita kedepankan. Pemkot akan melihat kepentingan umum yang lebih besar,” kata Hery kepada TribunnewsBogor.com di Bondongan, Senin (6/5/2024).

Hery melanjutkan, perizinan yang dimiliki oleh manajemen Plaza Jambu Dua pun akan dikaji bersama.

“Nah dari sisi izin kan itu juga ada evaluasinya. Dari viewnya, nanti kita lihat bagaimana pihak mall untuk pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang atau izinnya, apakah sudah sesuai dengan site plan dan sebagainya. Itu juga kita bicarakan,” jelas Hery.

Hery menegaskan, akan terus mencari solusi terbaik soal hal ini.

“Nanti kita cari komprominya yang terbaik. Yang pasti Pemkot dan negara melalui Pemkot akan hadir untuk mencari solusi yang terbaik, saat ini sedang dirapatkan,” ujarnya.

Di sisi lain, akses jalan yang ditutup ini akan berimbas kepada kemacetan di ruas Jalan Ahmad Yani atau Teplan.

Sebab, dengan ditutupnya akses jalan ini, mobilitas masyarakat yang hendak menuju Pasar Jambu Dua maupun Ahmad Yani dari arah Ciremai Ujung terhambat.

Kata Hery, personel Dinas Perhubungan (Dishub) harus berjaga di titik ini.

“Saya kira kalau itu ada aspek titik konflik pergerakan yang ke belanja dan menerus menggunakan jalan, pasti ada kehadiran Dishub di situ minimal koordinasi dengan kepolisian,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, akses Jalan Jambu Dua kembali ditutup oleh manajemen Mall Jambu Dua Kota Bogor.

Alhasil, kendaraan yang mengarah dari arah Jalan Ciremai Ujung tidak bisa langsung menuju pasar.

Warga sekitar, Pak Bandi (46) mengaku penutupan ini merupakan kali kedua.

“Beberapa bulan lalu sempet ditutup juga kan. Yang keduanya ini baru kemarin,” kata Bandi dijumpai oleh TribunnewsBogor.com, Kamis (2/5/2024).