Keracunan Massal di Cipaku

Tak Mau Kecolongan Keracunan Massal Cipaku Tambah Korban Jiwa, Pemkot Bogor Tetapkan Status KLB !

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetapkan status keracunan massal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan KLB

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Salah seorang korban keracunan masal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, masih dirawat di UPTD Puskesmas Cipaku, Senin (3/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetapkan status keracunan massal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, kejadian luar biasa (KLB).

“Statusnya KLB, penanganan harus intensif. Jadi ambulan tidak boleh susah kemudian petugas harus sedia, obat-obatan harus ada,” kata Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah di UPTD Puskesmas Cipaku, Selasa (4/6/2024).

Syarifah melajutkan, Dinas Kesehatan Kota Bogor berkoordinasi dengan petugas puskesmas di Kota Bogor.

“Jadi tadi Kadinkes mengecek, berkoordinasi, bed-nya kurang atau tidak. Kalau kurang, tambahkan dari puskesmas lain, petugasnya kurang di tambahkan juga dari puskesmas yang lain, ambulansnya dan sebagainya. Jadi kalau KLB sudah tidak skala puskesmas tetapi skala kota,” jelasnya.

Puskesmas yang menjadi tempat penanganan sementara korban keracunan massal ini di UPTD Puskesmas Cipaku.

“Yang paling dekat dengan warga di puskesmas di sini (Cipaku) untuk rujukan. Semua yang datang nanti dilihat tadi kalau misalkan urgent harus perawatan makannya dari sini terus di rujuk ke RS,” ujarnya.

Pemkot Bogor tak ingin kecolongan lagi dengan langsung melakukan perawatan intensif korban keracunan massal ini.

“Tetapi dari yang tadi periksa pun mereka sudah ada yang kesini tetapi masih terasa dan diobati lagi. Yang kita rujuk ke rumah sakit itu yang dalam kondisi dehidrasi berat kemudian juga EKG. Kita tidak ingin kecolongan seperti yang kemarin meninggal, mungkin dia juga ada penyakit,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved