Keracunan Massal di Cipaku

Tukang Masak di Cipaku Bogor Ternyata Ikut Keracunan Masakannya Sendiri, Belum Terbiasa Masak Besar

Keracunan massal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor menyisaka duka bagi keluarga Ahmad Salim

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Beberapa korban keracunan massal yang terjadi di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, saat berada di Puskesmas Cipaku, Selasa (4/6/2024). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keracunan massal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor menyisaka duka bagi keluarga Ahmad Salim.

Ahmad Salim (34) meninggal dunia akibat keracunan makanan yang dibagikan dari acara Tasyakuran seorang warga. 

Salim meninggal dunia usai dirawat di RS Juliana.

“Meninggalnya kemarin. Setelah ashar lah sekitar pukul 04.00 WIB,” kata sepupu Salim, Komarudin (49) saat dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya, Selasa (4/6/2024).

Salim mengalami kondisi mual sampai tubuhnya lemas pasca mengonsumsi makanan.

“Waktu mau saya bawa, malam Seninnya kan saya bawa ke 24 jam ya, lemas, mau muntah tapi ga muntah. Itu diinfus terus pulang,” jelasnya.

Malamnya sekitar pukul 23.00 WIB, Salim kembali lagi dibawa ke puskesmas dan langsung dirujuk ke RS Juliana.

“Terus sesudah itu malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB, kerasa lagi, lemas lagi. Terus dibawa ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.

Komarudin pun berharap, kasus keracunan ini diusut tuntas.

“Saya pengen sampai tuntas urusan ini, jangan sampai cukup cuman kekeluargaan, tapi ini sampai selayaknya lah, diusut tuntas. Ini kan pasti ada sebab penyebabnya, makanannya, bahan bahannya. Saya pengen tuntas lah urusan ini, jangan setengah-setengah,  ngegantung maksudnya,” jelasnya.

Baca juga: Penyebab Warga Cipaku Kota Bogor Keracunan Massal, Dinkes: Makanan Haul yang Dimasak H-1

Di sisi lain, Salim sendiri ternyata masih bujangan. Ia di keluarganya merupakan anak bungsu yang memiliki satu orang kakak.

Dia juga dikenal sebagai sosok tulang punggung keluarga.

“Dia kerja di tempat cucian motor. Iya jadi apa-apa kebutuhan keluarga teh selalu ke dia (Salim). Bisa disebut tulang punggung keluarga lah,” ujar Komarudin.

Sebelum kejadian pun Komarudin merasakan hal yang tidak biasa dari Salim. Salim mendadak ceria.

“Dia orangnya ga ceria. Tapi dia ngedadan ceria dan posting status juga. Bibinya juga suruh posting dan dikirim ke teman-temannya,” jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved