Keracunan Massal di Cipaku

Terungkap Sosok Tukang Masak Penyebab Keracunan Massal di Cipaku Bogor, Rupanya Kurang Pengalaman

Sosok tukang masak makanan haul yang diduga membuat 93 orang warga di Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Beberapa korban keracunan massal yang terjadi di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, saat berada di Puskesmas Cipaku, Selasa (4/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Sosok tukang masak makanan haul yang diduga membuat 93 orang warga di Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor terungkap.

Sosok tukang masak ini berusia 46 tahun dan baru tinggal selama tiga tahun di kampung ini.

“Jadi warga sini. Tapi ya baru. Adalah tiga tahunan mah. Jadi dia nikah sama warga sini dan tinggal di sini akhirnya,” kata Ketua RT 001 Arif kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (4/6/2024).

Selama ini tukang masak yang tidak disebutkan namanya ini jarang sekali masak untuk acara besar seperti tasyakuran Haul.

“Baru kali ini masaknya. Kalau sering masak atau enggaknya saya kurang hapal. Tapi yang masak buat Haulnya ini ya dia gitu,” tambahnya.

Untuk menunya, perempuan berusia 46 tahun ini memasak makanan nasi uduk, tempe orek, serta telur balado.

Di sisi lain, ia juga megalami keracunan usai memakan hasil masakannya sendiri.

Sementara itu, Sekda Kota Bogor Syarifah Sopiah mengatakan, kejadian ini terjadi pada Sabtu (1/6/2024) malam.

“Setelah dirunut kronologisnya jadi ada yang makan itu di jam 20.00, jam 21.00 ada yang muntah. Ada juga ada yang beberapa hari kemudian, karena ada yang kerasa nya pas besok nya,” kata Syarifah di UPTD Puskesmas Cipaku, Selasa (4/6/2024).

Tukang masak itu memasak makanan dan langsung dimasukan ke dalam boks nasi.

Untuk boks nasinya sendiri berjumlah 85 boks .

“Jadi mereka itu bikin nasi boks 85, kemudian sisanya di bikinkan rantang di bagi, tetapi yang di hitung 93 sekarang ini,” jelasnya.

Dari hasil informasi yang dihimpunnya, sambung Syarifah, makanan yang dimasak itu pemicu keracunan massal.

“Kalau dugaan sementara dari hasil wawancara itu adalah telur balado, dari bumbunya sudah mulai basi, rasa nya sudah asam,” ujarnya.

Dinkes Kota Bogor membawa sampel untuk diuji coba di laboratorium.

“Tapi untuk memastikan secara medis itu hasil lah, dari hasil peses setelah muntahan di periksa ke LBLK Jakarta. Secara medisnya itu kita masih menunggu, mengandung bakteri apa dan sebagainya. Hasilnya itu keluar dua hari, nanti kita follow up lagi,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved