Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Imigran di Cisarua Bogor Kerap Bikin Kesal Warga Lokal, Dibuat Patuh Aturan Lewat Cara Ini

Kasie Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kelurahan Cisarua Indra Sutrisna membeberkan kelakuan buruk para imigran yang menetap di area Kalurahan Cisarua

Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Imigran di Puncak Bogor saat Berbelanja di Warung Kaleng, Rabu (10/1/2024). 

Di sisi lain, di Kelurahan Cisarua ini terdapat 122 imigran.

Wilayah Kelurahan Cisarua sendiri memiliki 5 RW serta 19 RT dan lima kampung.

Imigran berjumlah 122 orang dan menyebar di beberapa kampung dikawasan ini.

“Kampungnya ada Kampung Anyar, Burujul, Babakan Haji, Gipari, Cibeureum Arayak. Lima kampung lah. Mereka tersebar tapi paling banyak di Burujul dan Ciberueum Arayak,” ungkapnya.

Indra melanjutkan, yang tercatat ini baru Kepala Keluarga (KK) nya saja.

“Kalau untuk di kelurahan Cisarua ini ada 122 orang. 122 ini mereka baru pe kepala diitungnya. Jadi baru satu dihitungnya.  Kita juga belum tahu apakah mereka punya anak atau bawa keluarga lain. Jadi baru dihitungnya satu saja,” tandasnya.

Perkuat desa binaan

Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor terus perkuat Desa Binaan Imigrasi yang baru dibentuk di wilayah Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Penguatan ini dilakukan di beberapa sektor terkait keimigrasian warga negara asing (WNA) yang tinggal di kawasan Cisarua ini.

“Untuk sosialisasi ini kita penguatan di bidang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kawin campur, serta pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang ada di Kelurahan Cisarua,” kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Rima Wulandari kepada TribunnewsBogor.com usai sosialisasi penguatan desa binaan di Royal Safari, Kamis (13/6/2024).

Rima melanjutkan, bidang-bidang yang diperkuat oleh Imigrasi ini didasari oleh banyak keluhan dari masyarakat lokal setempat.

“Karena kan memang fenomenanya banyak. Dan sepertinya tadi ada beberapa penanya juga mengeluhkan tentang tingkah laku para imigran,” jelasnya.

Gesekan antara masyarakat lokal dengan para WNA di kawasan ini cukup kuat.

Bidang-bidang yang jadi perhatian Imigrasi ini akan terus ditingkatkan.

 “Kita akan bekerja sama, bergandengangan tangan dengan aparat penegah hukum (APH) merespon cepat atas ketidak nyamanan masyarakat,” ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved