Penertiban PKL Puncak

Terluka Gegara Ricuh dengan PKL Puncak Bogor, Anggota Satpol PP Kabupaten Bogor Lapor Polisi

Anggota Satpol PP Kabupaten Bogor terlibat keributan dengan pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan di kawasan Puncak Kabupaten Bogor

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
Istimewa
Penertiban PKL di kawasan Puncak Bogor diwarnai kericuhan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Anggota Satpol PP Kabupaten Bogor terlibat keributan dengan pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan di kawasan Puncak Kabupaten Bogor.

Situasi yang memanas hingga kontak fisik itu terjadi pada hari kedua pasca penertiban bangunan liar yang dilakukan pada Senin (26/6/2024).

Pada saat itu petugas ingin membongkar bangunan yang tersisa dari penertiban sebelumnya, namun mendapat penghadangan dari PKL.

Akibat kejadian itu, tiga anggota Satpol PP Kabupaten Bogor mengalami luka akibat gesekan tersebut.

"Anggota saya juga ada yang kena akhirnya, pipinya, ada yang berdarah hidungnya juga. kena pukul sama kena kayu, soalnya tadi ada yang pake kayu juga," ujar Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara, Kamis (27/6/2024).

Meski begitu, ia mengatakan anggotanya yang terluka sudah mendapat perawatan medis dan akan melaporkannya kepada pihak kepolisian.

"Sudah visum ke rumah sakit, tinggal melapor ke Polsek Cisarua," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, proses penertiban bangunan liar pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor kembali memanas.

Pasalnya, petugas penertiban terlibat keributan dengan PKL hingga berujung benturan fisik.

Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara mengatakan, kejadian itu bermula saat petugas gabungan sedang membersihkan puing-puing sisa pembongkaran.

Saat itu, petugas menemukan adanya bangunan berupa WC umum yang tersisa dari penertiban yang dilakukan pada Senin (24/6/2024) kemarin.

"Di lokasi tersebut ada bangunan WC, kurang lebih tiga WC, biasalah itu disewa-sewain. Memang itu engga kebongkar sama kita kemarin, ada kamar juga. Akhirnya mau dibongkar, dia engga terima," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (26/6/2024).

Situasi pun semakin memanas saat pemilik tempat usaha tersebut terus berusaha menghadang petugas hingga kontak fisik tak terhindarkan.

"Petugas yang mengarahkan beko itu disundul-sundul badannya pake kepala sama orang tersebut, enggak terima mungkin bekonya mau naik gitu kan. Akhirnya sempat chaos itu," ungkapnya.

Meski begitu, ia mengatakan keributan yang terjadi tak berlangsung lama karena segera dilerai oleh petugas dan warga lainnya.

Sebelumnya, situasi panas sempat terjadi pada hari pertama eksekusi penertiban bangunan liar PKL di kawasan Puncak pada Senin (24/6/2024).

Pasalnya, para PKL berusaha mengadang petugas yang ingin melakukan penataan kawasan Puncak Bogor.

Aksi proses hingga bakar ban dan kericuhan saling dorong antara pegadang dengan petugas pun tak terhindarkan.

Terkait aksi kericuhan yang terjadi, Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid mengatakan hal tersebut tak bisa dihindari ketika penertiban dilakukan.

Meski begitu, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kericuhan yang terjadi, ia telah memerintahkan jajarannya untuk tidak bertindak represif terhadap masyarakat.

"Kalau yang namanya pembongkaran apalagi tadi pengadangan pasti ada benturan fisik, tapi khususnya Pol PP Kabupaten Bogor melakukan langkah-langkah humanis, santuy di dalam penanganan tersebut tapi ketika para PKL melakukan anarkis maka kami melakukan tindakan sesuai ketentuan di ambil unsur kepolisian," ujarnya, Rabu (24/6/2024).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved