Bogor Darurat Judi Online

Cerita Eks Pecandu Judi Online Asal Citeureup Bogor, Kapok Main Lagi, Uang untuk Mudik Ludes Sekejap

Kabupaten Bogor menjadi penyumbang ketiga transaksi tertinggi judi online tingkat kabupaten/kota di Indonesia dengan nilai perputaran uang

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Ilustrasi seseorang sedang memainkan judi online, Kamis (27/6/2024). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEUREUP - Kabupaten Bogor menjadi penyumbang ketiga transaksi tertinggi judi online tingkat kabupaten/kota di Indonesia dengan nilai perputaran uang mencapai Rp567 miliar.

Judi online rupanya cukup mudah diterima karena mengandung sifat adiktif atau membuat candu para pemainnya.

Seperti halnya seorang pria berusia 27 tahun asal Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, sebut saja Aji.

Ia mengaku kecanduan judi online sejak setahun lalu karena terpengaruh oleh temannya yang lebih dulu terjerumus.

"Dari teman, sekarang kan ramainya di iklan, dulu dari teman ke temen, tergoda karena saya lihat waktu awal-awal masih banyak yang menang," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (1/7/2024).

Keberaniannya mencoba judi online didorong oleh temannya yang memberikan modal secara cuma-cuma untuk bertaruh.

Setelah ia mencoba, bandar judi online pun bak memberi umpan kepadanya agar terus bermain dengan memberikannya kemenangan.

"Dimodalin sama teman, pertamanya Rp50 ribu, main, menang lah Rp400 ribu, dari situ engga langsung kalah, dikasih menang dulu sekitar empat kali menang di satu link, akhirnya sering kalah, terus ganti link lagi," terangnya.

Di bawah kesadarannya karena sudah kecanduan judi online, tak terasa uang yang dikeluarkannya mengalir deras hingga mencapai puluhan juta rupiah .

Namun, kata dia, setelah diakumulasikan uang yang dikeluarkannya untuk bermain judi dengan uang yang dihasilkannya dari judi tak berbeda jauh, walaupun ia merugi.

"Kalau dihitung total yang didepositin itu sekitar Rp22 juta selama satu tahun, yang saya dapet sekitar Rp20 jutaan. Jadi sebenarnya kalau hitung-hitungan muter-muter aja uang itu sebenarnya enggga akan ada berhenti sih kalau masih main," katanya.

Awal April 2024 kemarin menjadi titik balik bagi Aji sebagai pemain judi online. Ia ditampar oleh realita ketika uangnya raib dalam sekejap mata.

Ia mengatakan, uang senilai Rp1 juta hilang begitu saja yang seharusnya digunakan olehnya untuk pulang ke kampung halaman di Jawa Tengah.

Beruntung saja ia masih memiliki simpanan sehingga tetap bisa mudik setelah Hari Raya Idul Fitri 2024 kemarin.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved