Info UMKM Bogor

UMKM Bogor: Dari Rambak Jawa, Yatini Raup Omzet Puluhan Juta, Pelanggannya Pejabat hingga TNI

UMKM Lancar Barokah Bogor memproduksi kerupuk rambak jawa, dalam sehari produksi 100 kilogram dengan omzet 40 juta sebulan.

Editor: Tsaniyah Faidah
Ina Elfita/Magang Universitas Pakuan
Yatini, owner UMKM Lancar Barokah di Gunung Putri Bogor dalam sehari bisa memproduksi 100 kilogram kerupuk rambak jawa dengan omzet 40 juta sebulan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI – Siapa sangka, dari kerupuk rambak jawa, warga Gunung Putri, Kabupaten Bogor ini berhasil meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

Bahkan kerupuk rambak jawanya sudah dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk pejabat, anggota dewan, polisi, hingga TNI.

Sosok sukses ini adalah Yatini, pemilik UMKM Lancar Barokah yang memproduksi kerupuk rambak jawa sejak tahun 2019.

Dalam mendirikan bisnisnya, Yatini telah melewati banyak jatuh bangun.

Namun ia meyakini, setiap kegagalan yang dialaminya adalah kesuksesan yang tertunda.

"Saya sudah terbiasa jatuh bangun dalam usaha, tetapi saya yakin setiap kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Oleh karena itu, saya bersama keluarga bangkit dan memulai usaha lagi," ujar Yatini.

Sebelum memproduksi kerupuk rambak sendiri, awalnya ia hanya menjualkan produk kerupuk rambak milik orang lain yang didatangkan dari Jawa Tengah.

Dengan menggunakan bus, Yatini biasanya mengirim 10 hingga 20 kilogram kerupuk rambak jawa ke Gunung Putri.

Proses produksi kerupuk rambak jawa dari UMKM Lancar Barokah Bogor, disukai pejabat, anggota dewan, polisi, TNI.
Proses produksi kerupuk rambak jawa dari UMKM Lancar Barokah Bogor, disukai pejabat, anggota dewan, polisi, TNI. (Ina Elfita/Magang Universitas Pakuan)

Seiring waktu, rambak jawa yang ia jual semakin diterima oleh masyarakat, terutama warga Jabodetabek, berkat promosi melalui grup WhatsApp dan dari mulut ke mulut.

Melihat peluang, Yatini dan keluarganya kemudian memutuskan untuk memproduksi rambak sendiri.

Agar kerupuk rambaknya bercitarasa otentik, ia memanfaatkan tenaga kerja dari Jawa yang memiliki keterampilan membuat rambak.

Meski demikian, ia tetap menggunakan resep hasil kreasinya untuk menciptakan kerupuk rambak jawa yang khas dan berbeda dari lainnya.

Yatini menggunakan tepung Gunung Agung dan tepung sagu, dilengkapi dengan ebi, bawang putih kating, dan penyedap rasa untuk membuat rambak.

Penggunaan ebi dan bawang putih kating berkualitas tinggi, menjadi kunci cita rasa gurih dari kerupuk rambak jawa UMKM Lancar Barokah.

Yatini membutuhkan waktu selama 4 hari untuk membuat rambak jawa hingga pengemasan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved