Info UMKM Bogor

UMKM Bogor: Dari Usaha Rumahan, Bapau Mini Warna-warni Nurokhah Telah Dijual hingga Luar Kota

Resep Mipau mungkin terlihat sederhana, namun sentuhan tangan yang berbeda mampu menghasilkan rasa yang unik dan memanjakan lidah

|
Editor: Tsaniyah Faidah
Ina Elfita/Magang Universitas Pakuan
UMKM Mipau di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Dari rumah sederhana produk ini telah dijual luas ke berbagai kalangan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEUREUP - Di sebuah rumah kawasan Kamurang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor ada jajanan mungil nan lucu dengan aneka isian lezat favorit anak-anak.

Dibuat oleh Nurokhah, UMKM Mipau (Mini Bapau) menjual bapau mungil berwarna-warni yang penjualannya sudah ke berbagai kalangan.

UMKM Mipau berdiri sejak tahun 2017 yang memanfaatkan dana pensiun suami untuk memulai usaha ini.

Menggunakan bahan baku berkualitas, seperti tepung terigu protein sedang, Mipau diolah dengan ragi berkualitas yang membuat adonannya mengembang sempurna.

Mipau menawarkan berbagai varian rasa yang menggugah selera, mulai dari cokelat, stroberi, kelapa, ayam, hingga blueberry, yang menjadi pilihan populer bagi banyak pembeli.

Varian rasa cokelat menjadi favorit di kalangan pembeli karena teksturnya yang lumer dan manisnya yang pas. 

Dengan harga hanya Rp1.000 per pcs, Mipau menjadi camilan yang ramah di kantong.

Resep Mipau mungkin terlihat sederhana, namun sentuhan tangan yang berbeda mampu menghasilkan rasa yang unik dan memanjakan lidah, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu pelanggan setia, Dilah.

Mipau (Mini Bapau), bapau mungil berwarna-warni dengan beragam varian isi yang digemari anak-anak.
Mipau (Mini Bapau), bapau mungil berwarna-warni dengan beragam varian isi yang digemari anak-anak. (Ina Elfita/Magang Universitas Pakuan)

"Resepnya sama, tapi beda tangan yang buat beda rasa. Ini enak banget, isiannya lumer di mulut dan bikin nagih," ungkap Dilah, salah satu pelanggan setia.

Usaha ini dikenal oleh masyarakat sekitar berkat promosi dari mulut ke mulut, serta upaya menitipkan produk ke warung, pabrik, dan sekolah.

Keluarga juga terlibat membantu usaha ini, terutama dalam hal distribusi.

Pada awalnya, UMKM Mipau mampu menghabiskan 3-9 kg tepung terigu per hari, dengan omzet mencapai 15 juta per minggu. 

Namun, dengan banyaknya persaingan di industri makanan ringan, saat ini UMKM Mipau hanya menghabiskan 2-3 kg bahan baku per hari.

Kini, omzet yang didapatkan Mipau turun menjadi 4-5 juta per minggu. 

Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku dan persaingan dengan camilan kekinian yang semakin diminati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved