Mitos Atau Fakta, Orang Mata Minus Tinggi Tidak Boleh Olahraga Berat? Ini Penjelasan dr Tirta

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak penjelasan dokter sekaligus influencer kenamaan dr Tirta Mandira Hudhi perihal keterkaitan antara penderita mata minus dengan aktivitas olahraga.

Beredar informasi di tengah masyarakat bahwa orang yang matanya minus tinggi tidak diperbolehkan berolahraga berat.

Hal tersebut konon akan membahayakan mata.

Benarkah informasi tersebut?

Dalam konten di Youtube-nya, dr Tirta mengurai penjelasan terkait pertanyaan di atas.

Diulas dr Tirta, olahraga berat seperti angkat beban alias deadlift memang punya risiko berbahaya untuk pembuluh darah di mata.

Sebab jika Anda mengejan saat olahraga angkat beban, maka ada risiko meningkatkan tekanan darah.

"Ketika kamu deadlift atau squad itu kan meningkatkan tekanan darah, karena kamu mengangkat beban sangat berat, sehingga ada potensi meningkatkan tekanan intra orbital," ujar dr Tirta.

Tekanan darah yang tinggi itu nantinya bisa berpengaruh ke pembuluh darah di mata.

Yakni pembuluh darah bisa pecah atau mata Anda berisiko terkena glaukoma.

"Ketika bebanmu terlalu berlebihan dan kamu mengejan, itu tekanan intra orbital bisa naik dan bisa menyebabkan pecah pembuluh darah di bagian belakang mata atau bahkan bisa menyebabkan glaukoma," imbuh dr Tirta.

Karenanya, dr Tirta menyarankan kepada yang ingin berolahraga berat agar mengatur tempo dalam mencoba aktivitas angkat beban.

Artinya ada tahapan yang harus dilalui sebelum rutin mengangkat beban.

"Itu alasan, kenapa kalau kamu deadlift itu jangan egolifting, lakukan prosedur latihan secara bertahap. Karena rata-rata deadlift itu mengejan, itu tekanan darah naik, memicu saraf simpatik, tekanan intra orbital bisa naik drastis, pembuluh darah di mata itu pecah," pungkas dr Tirta.

Baca juga: Mitos Atau Fakta, Makan Cokelat Bisa Tambah Energi di Tubuh? Simak Penjelasan dr Tirta

Kendati demikian, diungkap dr Tirta bahwa olahraga berat tidak berbahaya bagi mata.