Info UMKM Bogor

UMKM Kerupuk Kulit Bu Isma di Bogor, dari Perjuangan dan Inovasi Berbuah Omzet Miliaran

Keberhasilan UMKM Kerupuk Kulit Bu Isma bukan hanya terlihat dari pertumbuhan usahanya, tetapi juga dari omzet yang diraih. 

|
Editor: Tsaniyah Faidah
Inesia/Magang Universitas Pakuan
Bu Isma memperlihatkan produk UMKM-nya, Kerupuk Kulit Bu Isma yang omzetnya sudah mencapai miliaran rupiah per tahun. 

Proses pembuatan kerupuk kulit ini dimulai dengan mencuci kulit sapi, kemudian dipotong dengan cara tradisional untuk menjaga kualitas. 

Kulit sapi yang sudah dipotong dijemur selama 2-3 hari, kemudian melalui proses pematangan atau lapuh selama 1 jam, dilakukan hingga 5-7 kali. 

Setelah itu, kulit siap digoreng dan dikemas. 

Setiap hari, tempat produksi UMKM ini mampu menghasilkan 80 kg kerupuk kulit atau sekitar 32 karung.

Kerupuk kulit Bu Isma tersedia dalam berbagai ukuran kemasan, mulai dari 10 gram yang biasanya dijual di restoran Padang, hingga kemasan besar 500 gram yang dipasarkan di minimarket.

Selain itu, UMKM ini juga menyediakan kerupuk kulit mentah yang sangat praktis dibawa saat perjalanan atau dijual dalam bentuk hampers untuk hari-hari besar seperti hari raya.

Varian rasa yang ditawarkan juga beragam, mulai dari rasa original hingga pedas, yang dikembangkan dengan uji coba selama enam bulan hingga mencapai cita rasa yang sempurna.

Produk UMKM ini tak hanya diakui karena rasa dan kualitasnya, tetapi juga karena legalitas yang terjamin. 

Kerupuk Kulit Bu Isma telah memiliki sertifikasi kehalalan dan jaminan gizi, memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk ini aman dan sesuai dengan standar Kesehatan.

Proses pembuatan kerupuk kulit Bu Isma di Bogor yang pemasarannya sudah meluas hingga hasilkan omzet miliaran.
Proses pembuatan kerupuk kulit Bu Isma di Bogor yang pemasarannya sudah meluas hingga hasilkan omzet miliaran. (Inesia/Magang Universitas Pakuan)

Tantangan dan peluang

Meski sukses, perjalanan UMKM Kerupuk Kulit Bu Isma tidak selalu mulus. 

Salah satu tantangan terbesar adalah fluktuasi ketersediaan bahan baku, terutama kulit sapi. 

Harga kulit sapi sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan ekonomi, sehingga Bu Isma harus cermat dalam mengelola stok bahan baku. 

Tantangan lain adalah keterbatasan modal dan sumber daya manusia (SDM), yang terkadang menjadi kendala dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Namun, UMKM ini tidak tinggal diam.  Bu Isma terus melakukan inovasi dalam pemasaran. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved