Dagangannya Dibuang Ibu Kantin, Ternyata Siswi MTs Jualan Bukan Untuk Cari Nafkah, Ini Kata Kepsek

Kepala sekolah akhirnya buka suara soal viral dagangan muridnya dibuang oleh ibu kantin. Ternyata alasan siswi MTs tersebut jualan bukan cari nafkah.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Kepala sekolah akhirnya buka suara soal viral dagangan muridnya dibuang oleh ibu kantin. Ternyata alasan siswi MTs tersebut jualan bukan cari nafkah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sederet fakta terungkap dari kasus viral ibu kantin bernama Sominah (70) di MTs Nurul Huda membuang dagangan siswi MTs hingga sang siswi menangis.

Belakangan kepala sekolah MTs Nurul Huda Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah turut angkat bicara seraya mengurai fakta.

Termasuk dengan fakta soal alasan para siswa di sekolah tersebut berjualan hingga dianggap mengancam bisnis ibu kantin.

Sebelumnya dalam narasi video viral yang beredar, disebutkan bahwa siswi MTs yang daganganya dibuang ibu kantin itu pilu karena tak bisa lagi membantu orang tuanya.

Siswi MTs tersebut diceritakan nekat berjualan di sekolah karena untuk membantu orang tuanya mencari nafkah.

"Singkat cerita ada seorang murid di salah satu sekolah MTs nurulhuda kalibuntu Losari Brebes menangis karena dagangannya dibuang sama ibu kantin. Ia terpaksa sekolah sambil berdagang karena ingin membantu orang tua, akan tetapi setelah ibu kantin mengetahui ada murid yang berjualan di sekolah tersebut ibu kantin langsung marahi dan dagangan murid tersebut dibuang," tulis unggahan viral di akun Instagram @updatebrebes.id.

Usut punya usut, para siswi MTs berjualan di sekolah karena program salah satu mata pelajaran.

Kepala sekolah MTs Nurul Huda Kalibuntu Brebes, Basuni bercerita bahwa aksi muridnya berjualan di sekolah itu adalah bagian dari proyek pengajaran bernama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin.

Para siswa diberikan tugas untuk berjualan di sekolah untuk mendapatkan modal wirausaha, bukan untuk mencari uang guna keperluan keluarga.

"Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka (para siswa) berjualan jajanan kekinian hasilnya dikumpulkan," ujar Basuni dilansir TribunnewsBogor.com.

Fakta tersebut juga diurai perwakilan Kementerian Agama yang mendatangi sekolah viral tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes Abdul Wahab mengungkap alasan siswi berjualan di sekolah, bukan karena hendak mencari nafkah melainkan karena tugas sekolah.

"Yang terjadi sebenarnya adalah bagaimana pihak sekolah itu ingin mengimplementasikan kurikulum merdeka terkait dengan P5RA proyek penguatan profil pelajar pancasilan dan rahmatan lil alamin yang salah satunya adalah kewirausahaan," pungkas Abdul Wahab dilansir TribunnewsBogor.com dari video di akun Instagram @updatebrebes.id, Jumat (20/12/2024).

"Oleh karena itu siswa diberi keleluasaan untuk bagaimana mengimplementasikan kewirausahaan itu dengan berdagang. Ketika siswa melakukan praktek, terjadi miskomunikasi salah persepsi terhadap ibu kantin yang ada di sebelah sekolah sehingga dianggap nanti akan menjadi pesaing di dalam bisnis berdagang itu sendiri," sambungnya.

Anak ibu kantin sempat labrak guru

Atas penjelasan kepala sekolah dan pimpinan kepala sekolah itulah akhirnya terungkap alasan anak ibu kantin sempat melabrak guru.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved