Pj Sekda Cek Lokasi Banjir di Tegallega Bogor, Warga Geram Pasang Spanduk, Tulisannya Menakutkan

Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) turut mengecek kondisi, apakah dapat dilakukan perbaikan atau pembuatan sodetan

Istimewa/Pemkot Bogor
Pj Sekda Kota Bogor, Hanafi, mengecek kondisi Kampung RW 01, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor yang sempat dilanda banjir, Jumat (27/12/2024). Tulisan di spanduk yang dipasang warga bikin merinding. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pj Sekda Kota Bogor, Hanafi, mengecek kondisi Kampung RW 01, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor yang sempat dilanda banjir, Jumat (27/12/2024).  

Pengecekan secara langsung ini dilakukan karena beberapa minggu lalu Kampung RW 01 sempat dilanda banjir setinggi 1,5 meter setelah diguyur hujan deras yang menyebabkan air di anak sungai Ciparigi meluap.  

"Airnya meluap ditambah terjadi penyempitan saluran air akibat adanya rumah warga di atas drainase," ujar Hanafi

Ada yang menarik saat Pj Sekda melakukan pengecekan aliran Sungai Ciparigi.

Tepat diatas sungai, warga memasang spanduk yang tulisannya bikin merinding. 

"Ya Allah..miskinkanlah aku keluargaku, dan semua keturunanku apabila masih membuat sampah ke sungai ini/tempat ini.."

Dalam kesempatan itu, Hanafi menjelaskan, pada Senin mendatang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Konsultan Perencana akan melakukan survei ke lapangan untuk mengkaji secara teknis kebutuhan yang perlu dilakukan guna mengatasi banjir ini. 

Setelah kajian selesai, hasilnya akan dikomunikasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dan diusulkan masuk ke dalam anggaran perubahan 2025. 

Hanafi juga telah menyampaikan kepada warga bahwa jika hasil kajian nantinya mengharuskan pembongkaran satu rumah, konsekuensi tersebut harus diterima.  

"Menurut Ketua RW, dulunya di atas salah satu rumah warga merupakan bagian dari sungai besar. Karena ada rumah, drainase pun menjadi menyempit," jelasnya.  

Di tempat yang sama, Lurah Tegallega, Hardi Suhardiman, mengatakan bahwa kunjungan Pj Sekda ke Kampung RW 01 dilakukan untuk monitoring dan evaluasi (monev) pasca meluapnya air anak sungai Ciparigi yang menyebabkan banjir setinggi 1,5 meter. 

Beberapa rumah warga mengalami kerusakan akibat terjangan air, sehingga penghuni rumah terpaksa mengungsi.  

"Di sini memang sudah sering banjir, jadi masyarakat selalu was-was kalau hujan deras. Makanya, masyarakat sangat berharap pemerintah turun tangan untuk memperbaiki ini," imbuhnya.  

Ia menambahkan, bahwa tim dari Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) turut mengecek kondisi, apakah dapat dilakukan perbaikan atau pembuatan sodetan baru untuk menampung air sungai ketika terjadi hujan deras. 

"Untuk rumah yang mengalami kerusakan, kami sudah mengajukan perbaikan melalui dana RTLH dan BTT," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved