Biskita Tak Operasi, Rusli Prihatevy Usul Penggunaan Bus DPRD Kota Bogor Demi Kurangi Beban Warga

Rusli Prihatevy Usul Bus DPRD Kota Bogor Jadi Pengganti Sementara Selama Biskita Tak Beroperasi

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Rusli Prihatevy Usul Bus DPRD Kota Bogor Jadi Pengganti Sementara Selama Biskita Tak Beroperasi 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH -- Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy mengusulkan penggunaan bus milik dewan sebagai pengganti Biskita sementara.

Usulan atas pertimbangan mengurangi beban warga, khususnya pengguna transportasi umum yang direpotkan akibat pemberhentian sementara operasional Biskita Bogor.

"Langkah ini menjadi tanggung jawab bersama. DPRD tenti tidak berdiam diri," kata Rusli Prihatevey saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (3/1/2025).

DPRD Kota Bogor berupaya keras agar Biskita Bogor tetap beroperasi.

Dalam pembahasan RAPBD 2025, DPRD Kota Bogor memberi suntikan dana sebesar Rp 10 miliar agar Biskita Bogor tetap beroperasi.

Menurut politisi Partai Golkar ini, warga Bogor sudah terbiasa dengan Biskita.

Kini ketika operasional Biskita dihentikan, kata Rusli Prihatevy, masyarakat menjadi bingung karena harus kembali transportasi umum konvensional.

"Masyarakat menjadi kebingungan akan terhentinya Biskita, anak sekolah terutama," katanya.

Betapa tidak, Biskita Bogor melayani 4 koridor terdiri dari 1, 2, 5 dan 6.

Biskita Trans Pakuan koridor 1 melayani Terminal Bubulak-Cidangian, lalu koridor 2 untuk Terminal Bubulak-Ciawi. 

Sedangkan untuk koridor 5 melayani Ciparigi-Stasiun Bogor dan koridor 6 Parung Banteng-Air Mancur.

Jika harus ditempuh menggunakan angkutan umum, warga harus naik turun dengan berulangkali mengeluarkan ongkos.

Demi mengurangi beban itu, Rusli Prihatevy mengusulkan pemakaian bus milik DPRD Kota Bogor sebagai pengganti sementara selama Biskita tak beroperasi.

"Kita ada bus DPRD, ini akan coba kita dorong untuk bisa melayani masyarakat sementara terhentinya Biskita," katanya.

DPRD Kota Bogor diketahui memiliki 4 unit bus operasional dengan kapasitas sekitar 20 orang.

Rusli Prihatevy memang menyayangkan keputusan Pemkot Bogor menghentikan operasional Biskita.

Pasalnya Pemkot Bogor dan Dishub Kota Bogor sangat kurang melakukan sosialisasi terkait dengan pemberhentian ini.

"Situasi urgent tapi kurang edukasi terhadap masyarakat. Apapun yang bisa dilakukan kita maksimalkan," kata Rusli Prihatevy.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved