Polemik Kontrak Sandi di Damkar Depok, Gubernur Jabar Terpilih Turun Tangan, Ini Langkahnya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nama Sandi Butar Butar, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok, Jawa Barat, masih menjadi topik hangat pembicaraan.

Dia ramai diperbincangkan usai kontrak kerjanya di Damkar Depok tak diperpanjang.

Kuat dugaan tak diperpanjangnya kontrak kerja Sandi lantaran perbuatan yang dianggap tak menyenangkan.

Ya, beberapa bulan lalu, Sandi vokal berbicara soal dugaan korupsi di akhir 2021 berkaitan dengan dugaan belanja seragam dan sepatu PDL di Dinas Damkar Depok.

Tak hanya soal peralatan, Sandi juga mengaku tidak menerima hak finansial secara utuh, terutama saat ia hendak memperoleh honor untuk penyemprotan disinfektan. 

Ia diminta menandatangani nota honor yang seharusnya berjumlah Rp 1,8 juta. 

Namun, uang yang diterimanya hanya Rp 850.000. 

Sandi kemudian membuat laporan dugaan korupsi di Dinas Damkar Kota Depok ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok pada Senin (9/9/2024).

Atas hal itu, kontrak kerja Sandi diduga tak diperpanjang.

Padahal, Sandi mengaku tidak pernah sengaja bolos bekerja selama bertugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Cimanggis.

Tak hanya itu, Sandi juga mengaku selalu melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diperintahkan oleh pimpinannya dengan baik.

“Sampai saya kena luka bakar, saya patah tulang dan lain-lain, saya selalu seperti itu,” kata Sandi ditemani kuasa hukumnya Deolipa Yumara dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok, Senin (13/1/2025).

“Saya juga bingung juga, saya dipecat. Faktor apa, standarisasinya seperti apa? Kesalahan Saya apa?,” sambungnya.

Alasan kontrak kerja Sandi tak diperpanjang

Sementara itu, berakhirnya kontrak kerja petugas Damkar Depok atas nama Sandi, ramai diperbincangkan publik.