Satpam Tewas Dibunuh
Tangis Pemilik Rumah Mewah Bogor Bongkar Alasan Anak Bunuh Satpam Septian, Bukan Gangguan Jiwa
Tangis Farida Felix Bongkar Penyebab Anak Tusuk Satpam di Rumah Mewah Bogor, Bukan Gangguan Jiwa
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap bahwa anak pengacara membunuh satpam di rumah mewah Lawang Gintung Bogor karena terpengaruh obat-obatan.
Hal itu diungkap sendiri ibu tersangka yang juga pengacara, Farida Felix.
Farida bahkan menangis mengungkap niatannya bertemu dengan keluarga satpam Septian.
Abraham Michael kini sudah ditetapkan tersangka kasus pembunuhan satpam, Septian di rumah mewah Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Abraham menusuk Septian di pos satpam rumah mewah Lawang Gintung pukul 02.30 WIB, Jumat (17/1/2025).
"Itu membuat kepedihan yang sangat mendalam dalam hati saya," kata Farida Felix.
Ia mengaku ingin bertemu keluarga Septian untuk meminta maaf.
"Saya sebenarnya ingin bertemu keluarga Septian, ingin sekali bertemu, tapi saya gak tahu rumahnya, saya gak tahu alamatnya, saya gak tahu nomor teleponnya, saya gak tahu menghubunginya," kata Farida Felix.
Farida yang merupakan seorang pengacara ini mengungkap bahwa tindakan Abraham Michael atas pengaruh obat-obatan.
"Kalau bisa bagaimana orang tuanya saya bertemu, saya berlutut minta maaf kepada ibunya Septian, karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya," kata Farida Felix.
Ia menilai sebenarnya Septian merupakan sosok yang baik.
"Jadi saya sangat sedih, Septian itu anak baik, dia selalu mengucapakn selamat pagi bu, selamat malam bu. Saya berharap saya bisa bertemu dengan orang tua Septian dengan istri Septian, saya meminta maaf berlutut di hadapan mereka," kata Farida Felix.
Sedangkan istri Septia, Dewi menuntut agar Abraham Michael dihukum setimpal.
Baca juga: Chat Terakhir Satpam Rumah Mewah di Bogor Sebelum Dibunuh Anak Majikan, Pelaku Mau Cekik Ibunya
"Minta keadilan buat pelaku, dihukum setimpal. Karena suami saya tulang punggung keluarga saya," kata Dewi.
Selama bekerja di rumah mewah Lawang Gintung Bogor, Septian kerap menerima perlakuan tidak etis.
Bahkan gaji yang menjadi haknya pun sering kali telat dibayar.
"Nanti abis lebaran mau pindah kerja udah gak betah di sini, ibu mulai cerewet, mulai arogan. Kalau gaji iya telat 2 minggu kadang lebih," ungkap Dewi.
Septian juga sempat mengungkap kejadian tak mengenakkan yang dialaminya sebelum tewas dibunuh anak pengacara di rumah mewah Lawang Gintung Bogor.
Farida Felix memerintahkan Septian mencatat semua orang yang keluar dan masuk rumah mewah Bogor.
Baca juga: Kronologi Majikan Bunuh Satpam di Bogor, Tak Terima Kelakuan Buruk Tersebar, Sopir Terancam
Sedangkan Abraham Michael sering kali pulang dan pergi sampai larut malam.
Hal tersebut memicu kemarahan Farida pada Abraham.
Tak terima kenal omel ibunya, Abraham melampiaskan kemarahannya pada Septian.

"Tadi siang abang (Abraham) ribut sama ibu (Farida Felix), abang udah diusir dari rumah ibu mau dicekik saya pisahin. Jangan ikut campur nanti kamu kena imbasnya. Udah gak ada kontak lagi sama saya," kata Dewi.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengungkap bahwa sebenarnya Abraham Michael merupakan seorang pengangguran.
Padahal di rumah mewah Lawang Gintung Bogor itu terdapat sejumlah usaha milik Farida Felix.
Mulai dari rental mobil sampai kantor pengacara.
"Tersangka kelahiran 98, sudah 26 tahun. Masih pelajar atau mahasiswa," kata AKP Aji Riznaldi.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Ada Tulisan ‘Usut Tuntas Septian’ di Rumah Tersangka Pembunuhan Satpam di Bogor, Ini Kata Keluarga |
![]() |
---|
Pembunuh Satpam Rumah Mewah di Bogor Terancam Hukuman Mati, Ibu Tersangka: Dia Alami Kelainan Jiwa |
![]() |
---|
Tangis Ibu Abraham Tersangka Pembunuhan Satpam Septian di Lawang Gintung Bogor |
![]() |
---|
Fakta Baru Tewasnya Satpam Septian di Lawang Gintung Bogor, Tersangka Abraham Bisa Kena Hukuman Mati |
![]() |
---|
Abraham Peragakan 33 Adegan Membunuh Satpam Septian di Rumah Mewah Bogor, Adegan 7 - 9 Jadi Kunci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.