Tangis Pilu Kuli Bangunan di Bogor, Upah Dibawa Kabur Mandor Hingga Diusir dari Kontrakan
Air mata Hermawan (70) jatuh tak terbendung ketika harus menceritakan sulitnya kehidupan.
|
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribun Bogor
Air mata Hermawan (70) jatuh tak terbendung ketika harus menceritakan sulitnya kehidupan.
Sementara itu, melihat kondisi Hermawan, tim relawan berinisiatif untuk mengantarnya pulang.
"Di akhir hari setelah Warnas, kami mengantar Pak Hermawan pulang, karena beliau sudah terlihat lemas dan kelelahan," bebernya.
Tim relawan pun dibuat terharu dengan keluarga Hermawan.
Sebab dinarasikan jika keluarga Hermawan tetap saling menguatkan satu sama lain meski situasi sulit tengah dihadapi.
"Kami menyaksikan ketika beliau mengabarkan pada keluarga nya bahwa beliau pulang dengan tangan hampa, kami menyaksikan bagaimana mereka sekeluarga berpelukan sambil menangis dan berusaha saling menguatkan," pungkasnya.
Berita Terkait
Baca Juga
Mirip dengan Puncak Tahun 60-an, Pemkab Bogor Dorong Pengembangan Pariwisata di Desa Malasari |
![]() |
---|
Perkaya Sejarah Peradaban Pajajaran, Tim Peneliti Gali Warisan Budaya di Lembur Sawah Kota Bogor |
![]() |
---|
Antisipasi Maraknya Aksi Pembegalan, Polres Bogor Bentuk Tim Pemburu Begal yang Masih Berkeliaran |
![]() |
---|
Selain Bangunkan Jalan, Bupati Bogor Bagikan 422 Sepeda untuk Anak-anak Sekolah di Malasari |
![]() |
---|
Deklarasi Kampung Bebas Obesitas di Kota Bogor, Dedie Rachim Sebut Pabaton Seperti Little Singapura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.