Breaking News

Polemik Gas 3 Kg

Kisruh Aturan LPG 3 Kg Makan Korban Jiwa, Prabowo Turun Tangan, Rocky Gerung Sindir Keras Bahlil

Rocky Gerung menyindir keras Menteri Bahlil soal polemik aturan LPG 3 Kg yang sampai memakan korban jiwa. Presiden Prabowo akhirnya turun tangan.

|
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube Rocky Gerung, Wartawan TribunnewsBogor Rahmat Hidayat, dan Youtube Kompas TV
SINDIRAN UNTUK BAHLIL: Tangkapan layar foto Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kanan) yang disorot Rocky Gerung (kiri) terkait kebijakan soal LPG 3 Kg (tengah), Selasa (4/2/2025). Rocky Gerung menyindir keras Menteri Bahlil soal polemik aturan LPG 3 Kg yang sampai memakan korban jiwa hingga Presiden Prabowo Subianto akhirnya turun tangan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kebijakan Kementerian ESDM melarang pengecer gas berjualan LPG 3 Kg memancing amarah masyarakat di seluruh Indonesia.

Terlebih akibat kebijakan tersebut, kelangkaan LPG 3 Kg terjadi di mana-mana hingga memakan korban jiwa.

Seorang warga Pamulang, Tangerang Selatan bernama Yonih (62) dikabarkan meninggal dunia setelah mengantre gas LPG 3 Kg pada Senin (3/2/2025).

Yonih wafat lantaran kelelahan usai berjalan jauh demi bisa mendapatkan tabung gas LPG 3 Kg sekira pukul 12.30 Wib.

Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tersebut sampai memakan korban jiwa, Presiden Prabowo Subianto akhirnya turun tangan.

Presiden Prabowo Subianto akhirnya menginstruksikan Kementerian ESDM untuk mengizinkan pengecer gas kembali boleh menjual LPG 3 kg mulai hari ini, Selasa (4/2/2025).

Instruksi tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

"Presiden (Prabowo Subianto) kemudian telah menginstruksikan kepada SDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," pungkas Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Adapun terkait dengan kebijakan pengecer tidak boleh menjual LPG 3 Kg, Dasco menyebut peraturan tersebut bukan dikeluarkan oleh Presiden Prabowo.

Diungkap Dasco, Kementerian ESDM yang dipimpin Bahlil lah yang ingin menertibkan harga gas LPG subsidi lantaran harganya mahal di masyarakat.

Hal itu lah yang mendasari Bahlil mengeluarkan kebijakan melarang pengecer menjual LPG sejak 1 Februari 2025 dan hanya memperbolehkan pangkalan gas resmi saja yang menjajakannya.

Tak disangka peraturan tersebut justru membuat LPG langka sampai masyarakat harus antre berjam-jam demi bisa mendapatkan gas.

Emak-emak di beberapa kota bahkan viral menyuarakan aksi protesnya kepada pemerintah atas kebijakan LPG tersebut.

"Sebenarnya ini bukan kebijakannya dari Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu. Tapi melihat situasi dan kondisi, tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali sambil kemudian pengecer itu dijadikan sub pangkalan, administrasi segala macamnya bisa sambil berjalan saja," ungkap Dasco.

Rocky Gerung sindir Bahlil

Atas segala kisruh dan polemik terkait kebijakan LPG 3 Kg tersebut, Rocky Gerung turut memberikan pandangannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved