Mengenal Grup Tulang Bajing, Pengrajin Sekaligus Musisi yang Hidupkan Musik Bambu di Bogor
Kini, Tulang Bajing dikenal sebagai UMKM Bogor sekaligus grup musik yang fokus memproduksi dan mempopulerkan alat musik bambu seperti karinding.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di tengah maraknya alat musik modern, sekelompok pengrajin di Bogor berusaha menghidupkan kembali kecintaan pada alat musik bambu.
Tulang Bajing bukan hanya sebuah grup musik, tetapi juga pengrajin alat musik bambu yang berkomitmen melestarikan seni tradisional agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Mereka percaya bahwa alat musik tradisional tidak boleh hilang tergerus zaman dan harus tetap dimainkan serta diapresiasi oleh generasi muda.
Berawal dari kecintaan terhadap alat musik karinding, tiga orang pendiri Tulang Bajing yaitu Landi Mahendra, Madun, dan Kang Banon menyadari bahwa alat musik bambu mulai jarang dimainkan dan kurang dikenal oleh generasi muda.
Sulitnya mendapatkan alat musik berkualitas, membuat mereka mulai memproduksi sendiri alat musik bambu untuk grup musiknya sendiri.
Tak hanya untuk kebutuhan pribadi, mereka ingin menciptakan alat musik dengan kualitas terbaik yang dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mendalami seni musik bambu.
Namun, keunikan karya mereka menarik perhatian banyak orang, sehingga mulai menerima pesanan.
Kini, Tulang Bajing dikenal sebagai UMKM Bogor sekaligus grup musik yang fokus memproduksi dan mempopulerkan alat musik bambu seperti karinding, calempung, dan gong tiup.
Setiap alat musik yang mereka buat diproses dengan teliti, mulai dari pemilihan bambu berkualitas, teknik pengerjaan yang masih mempertahankan cara tradisional, hingga tahap penyelesaian yang memastikan bahwa alat musik tersebut siap dimainkan dan menghasilkan nada yang merdu.
Selain memproduksi alat musik, Tulang Bajing juga memperluas kreativitas mereka dengan membuat produk lain dari bambu seperti gelas bambu, yang turut memperkenalkan manfaat dan estetika bambu dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memanfaatkan bambu secara maksimal, mereka ingin membuktikan bahwa bahan alami ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa dikembangkan ke berbagai bidang.
Tidak berhenti di produksi, Tulang Bajing juga aktif mengedukasi masyarakat mengenai alat musik bambu.
Mereka sering mengadakan workshop, diskusi, serta pertunjukan musik untuk memperkenalkan kembali alat musik tradisional ini.
Mereka berharap semakin banyak orang yang tertarik, tidak hanya untuk membeli alat musiknya, tetapi juga untuk belajar memainkannya dan memahami nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Tulang Bajing bukan sekadar bisnis, tetapi juga gerakan untuk memperkenalkan kembali alat musik bambu ke masyarakat luas.
| Lintas Shuttle Luncurkan Rute Mal BTM-Soekarno Hatta, Permudah Warga Menuju Bandara |
|
|---|
| Kemenhut Gelar Operasi Penambang Emas Ilegal, Temukan 31 Tenda Biru di Taman Nasional Gunung Salak |
|
|---|
| Kesombongan Istri Kades Bogor Pamer Uang, Sesumbar Bisa Beli Polisi, Ternyata Pengusaha Tambang |
|
|---|
| Sampah Menggunung di Pasar Anyar Bogor Ganggu Warga, Sugeng Teguh Santoso Minta Segera Diangkut |
|
|---|
| Gaya Hedon Istri Rusli Kades di Bogor, Pamer Tumpukan Uang Saat Warga Susah karena Penutupan Tambang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.