Deret Kekerasan Pemain Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Korban Anak Presenter dan Cucu Pengacara

Deret Kekerasan Pemain SMP Mardi Waluya Saat Lawan SMPN 1 Kota Bogor, Korban Anak Presenter, Pelaku Cucu Pengacara ?

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram fodelba
KEKERASAN SAAT BASKET - Pemain SMP Mardi Waluya Cibinong melakukan kekerasan saat melawan SMP Negeri 1 Kota Bogor. Pelakunya bernomor punggung 13, RC. 

"Kalau dia berani melakukan hal-hal seperti ini di tempat seramai itu, apalagi di tempat sepi ?" kata Foren.

Dia mengaku sebenarnya tak mau memposting kasus kekerasan dalam pertandingan basket yang dialami keponakannya.

Tapi seiring berjalannya waktu, proses penyelesaian masalah ini justru janggal.

"Pihak sekolah sampai saat ini tidak memberi sanksi tegas apapun kepada pelaku. Pihak sekolah meminta maaf ke orang tua korban hanya seperti memberi bukti transfer setelah belanja online," kata Foren.

Parahnya lagi siswa SMPN 1 Kota Bogor juga mendapat intimidasi dari pihak yang mengaku perwakilan Perbasi.

"Saat anak basket SMPN 1 Bogor mengupload video kekerasan tersebut di stori Instagram masing-masing tiba-tiba ada yang DM mereka mengaku pihak Perbasi dan meminta take down semua video tersebut dengan mengancam pencemaran nama baik," katanya.

Terlebih lagi hingga kini menurutnya orang tua RC tidak meminta maaf pada korban.

"Pelaku dan orang tuanya belum meminta maaf," katanya.

Baca juga: Kondisi Siswa SMP Bogor Usai Dipukul Saat Turnamen Basket, Orang Tua Minta Federasi Turun Tangan

Sementara Ketua Umum Perbasi Kota Bogor Destyono mengatakan sebenarnya masalah kekerasan RC sudah diselesaikan di lapangan.

"Kita sudah ivestigasi pada hari itu juga ketika kejadian. Pemain tersebut langsung direjected, tidak boleh main dan langsung keluar. Sebenarnya rules of the gamenya sudah selesai hanya karena ini sudah masuk ke dalam media kemudian ada yang memposting via IG sehingga mungkin ramai," katanya.

Destyono mengatakan masalah kekerasan dalam pertandingan basket ini akan diselesaikan secara kelembagaan.

Ia akan menjembatani pihak SMP Mardi Waluya Cibinong, SMPN 1 Kota Bogor dan penyelenggara turnamen basket untuk melakukan mediasi.

"Harus kita selesaikan secara kelembagaan. Perbasi dalam hal ini menjadi regulator yang akan menengahi pihak kedua sekolah tersebut. Pertemuan, kemungkinan kita akan ada pertemuan dengan pihak SMP 1, SMP Mardi Waluya dan penyelenggara," katanya.

Baca juga: Viral Siswa SMP di Bogor Dipukul Lawan Saat Turnamen Basket, Anggota DPR Geram Lihat Video: Belagu!

Sedangkan ayah AS, Alfath Tauhid akan mengikuti mediasi tersebut.

Ia ingin mengetahui motif RC melakukan kekerasan terhadap anaknya.

"Masih ada proses mediasi, akan dipertemukan. nanti kita lihat akan seperti apa. Saya juga ingin tahu apa yang menjadi motif kenapa anak saya disasar, kenapa anak saya ditarget," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved