Deret Kekerasan Pemain Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Korban Anak Presenter dan Cucu Pengacara
Deret Kekerasan Pemain SMP Mardi Waluya Saat Lawan SMPN 1 Kota Bogor, Korban Anak Presenter, Pelaku Cucu Pengacara ?
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
"Kalau dia berani melakukan hal-hal seperti ini di tempat seramai itu, apalagi di tempat sepi ?" kata Foren.
Dia mengaku sebenarnya tak mau memposting kasus kekerasan dalam pertandingan basket yang dialami keponakannya.
Tapi seiring berjalannya waktu, proses penyelesaian masalah ini justru janggal.
"Pihak sekolah sampai saat ini tidak memberi sanksi tegas apapun kepada pelaku. Pihak sekolah meminta maaf ke orang tua korban hanya seperti memberi bukti transfer setelah belanja online," kata Foren.
Parahnya lagi siswa SMPN 1 Kota Bogor juga mendapat intimidasi dari pihak yang mengaku perwakilan Perbasi.
"Saat anak basket SMPN 1 Bogor mengupload video kekerasan tersebut di stori Instagram masing-masing tiba-tiba ada yang DM mereka mengaku pihak Perbasi dan meminta take down semua video tersebut dengan mengancam pencemaran nama baik," katanya.
Terlebih lagi hingga kini menurutnya orang tua RC tidak meminta maaf pada korban.
"Pelaku dan orang tuanya belum meminta maaf," katanya.
Baca juga: Kondisi Siswa SMP Bogor Usai Dipukul Saat Turnamen Basket, Orang Tua Minta Federasi Turun Tangan
Sementara Ketua Umum Perbasi Kota Bogor Destyono mengatakan sebenarnya masalah kekerasan RC sudah diselesaikan di lapangan.
"Kita sudah ivestigasi pada hari itu juga ketika kejadian. Pemain tersebut langsung direjected, tidak boleh main dan langsung keluar. Sebenarnya rules of the gamenya sudah selesai hanya karena ini sudah masuk ke dalam media kemudian ada yang memposting via IG sehingga mungkin ramai," katanya.
Destyono mengatakan masalah kekerasan dalam pertandingan basket ini akan diselesaikan secara kelembagaan.
Ia akan menjembatani pihak SMP Mardi Waluya Cibinong, SMPN 1 Kota Bogor dan penyelenggara turnamen basket untuk melakukan mediasi.
"Harus kita selesaikan secara kelembagaan. Perbasi dalam hal ini menjadi regulator yang akan menengahi pihak kedua sekolah tersebut. Pertemuan, kemungkinan kita akan ada pertemuan dengan pihak SMP 1, SMP Mardi Waluya dan penyelenggara," katanya.
Baca juga: Viral Siswa SMP di Bogor Dipukul Lawan Saat Turnamen Basket, Anggota DPR Geram Lihat Video: Belagu!
Sedangkan ayah AS, Alfath Tauhid akan mengikuti mediasi tersebut.
Ia ingin mengetahui motif RC melakukan kekerasan terhadap anaknya.
"Masih ada proses mediasi, akan dipertemukan. nanti kita lihat akan seperti apa. Saya juga ingin tahu apa yang menjadi motif kenapa anak saya disasar, kenapa anak saya ditarget," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
SMP Mardi Waluya
SMP Negeri 1 Kota Bogor
SMPN 1 Kota Bogor
basket
Perbasi
Reynard Cedric
Alfath Tauhid
Dedie Rachim Bakal Tambah Sarana dan Prasarana Olahraga di Kota Bogor, Termasuk Basket |
![]() |
---|
Beri Semangat ke Korban Pemukulan, Perbasi Kabupaten Bogor Hadiahi Bola Basket hingga Jersey Borneo |
![]() |
---|
Perbasi Perberat Sanksi Pelaku Pemukulan Siswa SMP di Bogor: Dilarang Tampil 2 Tahun |
![]() |
---|
Sanksi SMP Mardi Waluya untuk Pemain yang Pukul Pebasket SMPN 1 Kota Bogor, Ternyata Tidak Dipecat |
![]() |
---|
Alasan Pemain SMP Mardi Waluya Cibinong Pukul Pebasket SMPN 1 Kota Bogor, Motifnya Dibongkar Pelatih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.