Alasan Pemain SMP Mardi Waluya Cibinong Pukul Pebasket SMPN 1 Kota Bogor, Motifnya Dibongkar Pelatih
Alasan Pemain SMP Mardi Waluya Cibinong Pukul Pebasket SMPN 1 Kota Bogor, Motifnya Dibongkar Pelatih
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terjawab sudah motif pemain basket SMA Mardi Waluya Cibinong melakukan kekerasan terhadap pemain SMP Negeri 1 Kota Bogor.
Motif tersebut diungkap langsung kepala pelatih SMP Mardi Waluya Cibinong.
Atas tindakan kekerasan tersebut, pemain SMP Mardi Waluya Cibinong, RCS mendapat sanksi keras di DPP Perbasi.
Awalnya Perbasi Kabupaten Bogor merekomendasikan RCS disanksi larangan bermain selama satu tahun di wilayah Bogor.
Namun kini Ketua DPP Perbasi Budisatrio Djiwandono menambah hukuman RCS, pelaku kekerasan terhadap AS dan A dalam pertandingan basket antara SMPN 1 Kota Bogor melawan SMP Mardi Waluya Cibinong.
Perbasi menjatuhkan sanksi bagi RCS larangan bermain basket selama dua tahun lamanya.
RCS dilarang bermain basket di seluruh wilayah Indonesia.
"Larangan bermain basket selama 2 tahun dalam seluruh pertandingan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, bukan cuman di Bogor," katanya.
"2 tahun kami larang untuk tidak bermain," tambah Budisatrio Djiwandono.
Ia mengatakan sanksi tersebut bertujuan agar menjadi pelajaran bagi RCS.
"Kami harap menjadi pembelanjaran bagi semua. Semoga saudara Cedric dan keluarga bisa belajar dari insiden ini. Tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga bola basket," katanya.
Diketahui bahwa saat bertanding, RCS melakukan sejumlah kekerasan.
Mulai dari sleding, sikut perut, dan sikut kepala pemain basket SMPN 1 Kota Bogor.
Ayah korban, Alfath Tauhid sempat mengaku penasaran tentang motif pelaku melakukan pemukulan.
"Saya juga ingin tahu apa yang menjadi motif kenapa anak saya disasar, kenapa anak saya ditarget," katanya.
Baca juga: Bringas Pukul Pemain Basket SMPN 1 Kota Bogor, Siswa SMP Mardi Waluya Cibinong Hanya Diskors 7 Hari
Kini terjawab bahwa tindakan kasar tersebut bukanlah instruksi dari kepala pelatih SMP Mardi Waluya Cibinong, Shaff Muzhafar.
Menurutnya tindakan itu didasari oleh pribadi RCS.
"Tidak pernah ada arahan dari saya. Kejadian tersebut murni dilakukan atas dasar pribadi," katanya.
Sementara RCS mengaku merasa menyesal atas tindak kekerasan yang ia lakukan terhadap pemain basket SMPN 1 Kota Bogor.
"Meminta maaf dan menyesal sebesar-besarnya atas apa yang saya perbuat," katanya.
Baca juga: Akhir Kasus Pemukulan Pemain Basket SMP di Bogor, Sekolah Mardi Waluya Kena Tegur Disdik
Ia berjanji tak akan lagi mengulangi perbuatan itu.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," katanya.
RCS juga mengatakan bersedia menerima sanksi apapun yang dijatuhkan padanya.
"Saya bersedia menerima semua sanksi yang diberikan," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Nyaris Sebabkan Kecelakaan, Pria di Cibinong Bogor Diamuk Massa Karena Membabi Buta |
![]() |
---|
Nasib Pengemudi Mobil yang Pukul Driver Ojol di Cibinong Bogor, Tidak Dipenjara |
![]() |
---|
Pilu Wanita Bogor Nikah dengan WNA Arab Saudi, Jadi Korban KDRT, Kini Berjuang Batalkan Pernikahan |
![]() |
---|
Sosok Ini Muncul Ungkap Bukti Penganiayaan Prada Lucky Namo di Markas, Kakak Syok Lihat Kondisinya |
![]() |
---|
Sejak Awal Tahun 2025, Ada 6 Kasus Bullying Terhadap Anak di Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.