Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Jawab Kritikan: Kriminal Remaja Tak Bisa Selesai dengan Perdebatan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali merespons kritik yang terus berdatangan untuknya akibat kebijakannya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
KDM JAWAB KRITIKAN - Foto tangkapan layar IG Dedi Mulyadi, Sabtu (3/5/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali merespons kritik yang terus berdatangan untuknya akibat kebijakannya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali merespons kritik yang terus berdatangan untuknya akibat kebijakannya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.

Seperti yang terbaru adalah memasukan siswa nakal ke barak militer dan melarang siswa SMP membawa motor dan HP ke sekolah.

Kali ini Kang Dedi Mulyadi (KDM) merespons kritik yang datang dengan nada yang menyindir.

Yaitu menyindir pihak-pihak yang selalu berdebat tanpa berbuat untuk menyelesaikan suatu masalah di masyarakat.

Meski begitu, KDM juga menyadari bahwa setiap kebijakan pemimpin pasti menuai pro dan kontra.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kaget Ada Perkumpulan Siswa Bolos di Bandung, Satu Siswa Kabur Ogah Masuk Barak Militer

Namun KDM yakin, dari kabijakan-kabijakan yang dia keluarkan, suatu saat masyarakat akan merasakan manfaatnya.

Hal ini dia ungkapkan dalam video unggahan di media sosial pribadinya yang dibari caption: silakan kritik, tapi biarkan kami bekerja.

"Tidak ada kebijakan yang mulus kalau itu buat kebaikan, pasti banyak pertentangan," kata KDM melalui unggahan pribadinya, Sabtu (3/5/2025).

"Dan nanti akan dirasakan suatu saat ketika kebijakan itu membuahkan hasil," sambung Dedi Mulyadi.

KDM mengajak semua orang yang ingin menyelesaikan permasalahan di masyarakat untuk berbuat.

Baca juga: Bukan Cuma Siswa Nakal, Dedi Mulyadi Bakal Kirim Pelajar Gemulai ke Barak Militer: Biar Tegap

Bukan hanya perdebatan tanpa tindakan apapun.

"Mari saatnya berbuat, bukan hanya berdebat," kata Dedi Mulyadi.

"Karena tawuran tidak bisa diselesaikan dengan perdebatan," sambung dia.

Termasuk pula masalah anak yang kecanduan game online, siswa-siswa yang sering bolos sekolah setiap hari bahkan anak yang melawan orang tua.

Semua itu, kata Dedi, tidak bisa diselesaikan dengan hanya perdebatan.

Baca juga: Senyum Dedi Mulyadi Usai Programnya untuk Siswa Nakal Dikritik, Anggota DPR Justru Nahan Tangis

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved