Presiden Setuju Ganti Wapres Gibran ? Mahfud MD Analisis Prabowo Tunggu Langkah PDIP : Bisa Runtuh
Menebak Reaksi Presiden Soal Usul Ganti Wapres, Benarkah Prabowo Subianto Masih Tunggu PDIP ?
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
"Kalau gerakan lebih kuat, mengizinkan. Tapi kita tidak tahu juga yah apa yang kita lihat dari pak Prabowo itu bertentangan misalnya dengan pandangan publik, bahwa dia masih dipengaruhi atau dibonekai Jokowi itu kan pandangan publik berdasarkan gejala-gejala. Tapi lalu dia membantah padahal faktanya itukan yang dirasakan orang," katanya.
Dia menduga Prabowo Subianto sebenarnya ingin memperbaiki sesuatu sesuai dengan idenya sendiri, tapi ada mengganjalnya.
"Mungkin ada sesuatu, Pak Prabowo ingin memperbaiki sesuatu sesuai idenya sendiri, idealismenya sendiri yang sudah ditulis dan dipidatokan sesuai ide masyarakat, tetapi mungkin ada sesuatiu yang mengunci dia untuk tidak melakukan itu dengan tergesa-gesa, karena mungkin ada sesuatu, kita tidak tahu," kata Mahfud MD.
Baca juga: 6 Dosa yang Bisa Lengserkan Wakil Presiden, Mahfud MD : Untuk Gibran Tidak Susah Menemukannya
Menurut Mahfud, muncul analisis bahwa sebenarnya Prabowo Subianto ingin bertindak tegas, tapi masih menunggu arah langka PDI Perjuangan.
"Nah ada analisis begitu. Analisisnya itu kalau diskusi kami. sebenarnya pak Prabowo bertindak tegas, untuk melakukan pembersihan tetap menunggu PDIP. Karena kalau dia tiba-tiba dia bertindak tegas PDIP ndak mau bergabung itu kacau dia, bisa runtuh, bisa berubah konstelasi. Sebab itu pak Prabowo nunggu PDIP gimana dealnya untuk politik ke depan. Itu betul analisis gitu. Sambil menunggu itu lalu ikut itu kan, sambil berenang ke sini ke sini. ya nda apa, ini politik kita nikmati saja," kata Mahfud MD.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menghormati usulan ganti Wapres.
"Kan beliau perlu pelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental," kata Wiranto seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Yunarto Wijaya Skakmat Pendukung Gibran, Marah Purnawirawan Dilarang Beri Usulan: Logika Anda Rusak
Wiranto mengatakan Prabowo sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, memiliki kekuasaan yang terbatas.
Dalam negara yang menganut sistem trias politika, terdapat pemisahan yang jelas antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
"Namun tentunya presiden, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, mempunyai kekuasaan yang tidak tak terbatas, ya. Artinya, kekuasaan beliau, kekuasaannya terbatas juga. Dalam negara yang menganut trias politika, ada pemisahan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tidak bisa saling mencampuri di situ," katanya.
Wiranto menjelaskan bahwa Presiden Prabowo tidak akan mengambil langkah hanya berdasarkan satu sumber informasi.
"Harus banyak sumber-sumber lain yang beliau dengarkan. Juga beliau memberi keputusan bukan hanya fokus kepada satu bidang, banyak bidang-bidang lain yang harus dipertimbangkan presiden sebelum mengambil keputusan," kata Wiranto.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Sempat Dipuji karena Tak Ikut Joget, Pasha Ungu Kini Malah Bela Teman DPR-nya: Itu Spontanitas |
![]() |
---|
Profil & Kekayaan Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Ditangkap KPK, Video Lamanya Maki Koruptor Viral |
![]() |
---|
Beda Makna Kebaya Cucu Bung Karno dan Bung Hatta Saat Upacara di Istana, Kritik Prabowo Lewat Busana |
![]() |
---|
Isi Bingkisan untuk Tamu Undangan Upacara 17 Agustus di Istana, Dapat Buku Hasil Kerja Prabowo |
![]() |
---|
Aksi Iriana Joget Tabola Bale Depan Puan, Megawati Tak Hadir, Titiek Soeharto Bareng Didit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.