Pergerakan Tanah di Kabupaten Bogor
Bantuan Sewa Kontrakan Tak Cukup, Sebagian Korban Pergerakan Tanah di Bojongkoneng Kembali ke Rumah
Warga Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor menjadi korban bencana pergerakan tanah
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKANMADANG - Warga Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor menjadi korban bencana pergerakan tanah.
Ratusan rumah warga mengalami kerusakan dan sebagian lainnya terancam karena kontur tanah yang labil sehingga pergerakan masih terjadi.
Untuk memberikan rasa aman kepada warganya, Pemerintah Kabupaten Bogor pun memberikan bantuan bagi korban terdampak.
Adapun bantuan yang diberikan yaitu berupa uang senilai Rp500 ribu untuk memfasilitasi para korban mengungsi sementara dengan mengontrak di tempat yang lebih aman selama tujuh bulan.
Namun rupanya dengan nominal bantuan tersebut tidak mencukupi untuk membayar biaya kontrakan setiap bulannya.
Dengan kondisi demikian, sebagian warga pun memilih untuk kembali menempati rumahnya karena tidak mampu untuk membayar tambahan biaya sewa per bulannya.
"Kontrakannya di sini paling murah Rp800 ribu, mungkin yang balik lagi ke rumah enggak sanggup untuk nambahin bayar kontrakannya, ada sebagian," ujar Ketua RW setempat, Halim, Jumat (13/6/2025).
Kendati demikian, ia mengatakan sebagian warganya yang kembali tempat tinggalnya hanya mengalami kerusakan ringan.
Sedangkan untuk korban kerusakan berat tetap bertahan di tempat yang lebih aman.
"Yang kembali yang rumahnya retak-retak, yang parah ada yang di rumah saudara, ada yang ngontrak," katanya.
Salah satu korban terdampak kerusakan, Emalia Putri yang mengakui bahwa uang bantuan tidak cukup untuk mencukupi biaya sewa kontrakan per bulan.
Ia pun harus mengeluarkan uang tambahan untuk menutupi biaya sewa kontrakan setiap bulannya.
"Sejutaan kalau serumah, kecuali kalau kamar, kamar mandi, gitu doang baru tuh dapet Rp700-800 ribu mah, yang sepetak lah ya. Makanya kan orang pada gak mau ngontrak, ya gitu kita harus nombokin," ungkapnya.
Pun begitu, wanita berusia 26 tahun itu tetap memilih tinggal di kontrakan bersama anak dan suaminya karena tidak ada pilihan lain.
Tempat tinggalnya mengalami kerusakan dengan kategori berat sehingga tidak memungkinkan untuk ditinggali.
Ia mengatakan dalam hal ini pemerintah memberikan keleluasaan untuk menentukan lokasi kontrakan sesuai dengan kebutuhan.
"Kalau bikin rumah kan gak cukup uang sedikit. Kalau dibetulin itu mah harus bener-bener diratain," katanya.
Kampung di Kabupaten Bogor Ini Ditinggalkan Warganya, Tak Ada yang Mau Tempati Rumahnya |
![]() |
---|
Sulit Cari Lahan Relokasi Korban Pergerakan Tanah di Bojongkoneng, Pemkab Bogor Gandeng Sentul City |
![]() |
---|
Sambil Tunggu Tempat Relokasi, Korban Pergerakan Tanah di Bojongkoneng Bogor Bangun Rumah Panggung |
![]() |
---|
Korban Pergerakan Tanah di Bojongkoneng Kabupaten Bogor Berharap Dibangunkan Tempat Relokasi |
![]() |
---|
Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Bojongkoneng, Pemkab Bogor Beri Bantuan untuk Ngontrak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.