Pergerakan Tanah di Kabupaten Bogor

Kampung di Kabupaten Bogor Ini Ditinggalkan Warganya, Tak Ada yang Mau Tempati Rumahnya

Kampung Curug di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang cukup parah terdampak pergerakan tanah. 

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
PERGESERAN TANAH DI KABUPATEN BOGOR - Kerusakan rumah warga akibat pergeseran tanah di wilayah Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Rabu (5/3/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKANMADANG - Kampung Curug di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang cukup parah terdampak pergerakan tanah

Rumah-rumah warga yang berada di lingkungan RW 09 mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariatif mulai dari kategori ringan, sedang, hingga berat.

Untuk kategori rumah rusak ringan hanya mengalami keretakan pada dinding, sedangkan kategori berat bangunan sudah tidak bisa lagi dihuni karena kondisinya mengkhawatirkan.

Rumah yang mengalami rusak berat kini tak lagi ditempati, para pemiliknya memilih mengungsi ke rumah saudara ataupun mengontrak memanfaatkan bantuan dari pemerintah daerah.

Sedangkan sebagian warga lainnya yang hanya terdampak kerusakan ringan masih menempati rumahnya masing-masing.

"Yang mengalami kerusakan ada sekitar 34 rumah yang tidak bisa dihuni lagi," ujar Ketua RW setempat, Halim saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (13/6/2025).

Bahkan, terdapat satu area yang nampak seperti kampung mati karena tak lagi dihuni sehingga tidak ada aktivitas apapun.

Terpantau terdapat sejumlah rumah di area yang lebih tinggi kini terbengkalai dan suasana sangat hening terasa.

Pekarangan rumah pun ditumbuhi ilalang yang tinggi sejak ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja sejak bencana terjadi pada awal Maret 2025

Halim mengungkapkan, pemukiman warga di wilayahnya yang terdampak cukup parah berada di area atas dan bawah.

"Yang di sebelah atas itu ada sekitar 20 rumah itu udah keluar semua, ngontrak karena rumahnya sudah tidak layak huni," terangnya.

Kendati demikian, kampung yang terdiri dari tiga wilayah RT tersebut masih terdapat aktivitas warga yang tidak terdampak kerusakan parah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved