Breaking News

Dikalahkan Jakarta, Dedi Mulyadi Balas Ledekan Pramono Anung : Macet di Bandung Mah Dingin

Bandung Kota Termacet di Indonesia, Dedi Mulyadi Balas Ledekan Pramono Anung : Macet di Bandung Mah Dingin

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Kompas TV
BANDUNG KOTA TERMACET - Bandung Kalah dari Jakarta, Dedi Mulyadi Balas Ledekan Pramono Anung 

Saat diwawancara, Dedi Mulyadi menanggapi soal Bandung menjadi kota termacet di Indonesia.

Ia mengatakan untuk mengatasi kemacetan merupakan tugas dari Wali Kota Bandung.

"Dari sisi aspek tugas dan kewenangan itu kan kewenangannya tuga wali kota dan pak walikota sedang bekerja melakukan penataan terhadap infrastruktur lalu lintas di Bandung," kata Dedi Mulyadi.

Selain itu Gubernur Jabar mempersiapkan konsep integrasi lalu lintas.

lihat fotoDEDI MULYADI ANGKOT PUNCAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali meminta angkutan kota (angkot) tak beroperasi lagi sampai Minggu (29/06/2025) besok. Namun kali ini ia tak hanya menjanjikan uang kompensasi.
DEDI MULYADI ANGKOT PUNCAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali meminta angkutan kota (angkot) tak beroperasi lagi sampai Minggu (29/06/2025) besok. Namun kali ini ia tak hanya menjanjikan uang kompensasi.

"Gubernur juga mempersiapkan konsep integrasi lalu lintas di wilayah Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Sumedang dengan menggunakan model transportasi umum yang ramah lingkungan, mobilitasnya murah dan terintegrasi," katanya.

Walau begitu hingga kini semua itu masih dalam bentuk perencanaan, karena menurut Pramono Anung Bandung menjadi kota termacet di Indonesia berdasar survei.

"Kalau saya merasakan sih, macet di Bandung mah dingin," kata Dedi.

Dedi Mulyadi ada sejumlah faktor penyebab Bandung menjadi macet.

Mulai dari ukuran jalan, sampai jumlah kendaraan yang melintas.

"Problem Bandung tuh jalannya kecil. Kemudian jumlah kendaraan banyak. Ke depan wali kota akan segera penataan transportasi angkutan umum untuk bisa mengedepankan aspek lingkungan, kecepatan dan jumlah yang dilayani," kata Dedi Mulyadi.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved