Info UMKM Bogor

Ikut Tren, Wanita Asal Bogor Ini Coba Bisnis Dessert Kekinian, Omzet Berhasil Tembus Rp25 Juta

Berkat konsistensinya menjaga kualitas rasa dan tampilan, Andien Cake sukses menjadi favorit banyak orang, terutama di kalangan penikmat dessert.

Editor: Tsaniyah Faidah
Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor
UMKM BOGOR - Berkat strategi promosi yang tepat di media sosial serta rasa yang cocok di lidah banyak orang, Andien Cake berhasil menjual lebih dari 3.000 cup hanya dalam beberapa bulan pertama. 

Di antaranya ada choco cheese, choco crunchy, brownies kukus choco crunchy, fudgy brownies, aneka kue kering, puding Oreo, puding Regal, mochi, salad buah, choco banoffee, tiramisu, hingga tart ulang tahun.

Dari semua produk tersebut, choco cheese, brownies kukus choco crunchy, dan mochi menjadi yang paling diminati pelanggan.

“Harga produk mulai dari Rp10.000 sampai Rp250.000 tergantung ukuran dan jenisnya,” ujar Anisa. Ia menambahkan bahwa semua produknya dibuat dengan bahan pilihan dan menggunakan resep khusus yang telah ia kembangkan sendiri sejak awal.

“Saya ingin orang bisa makan dessert enak tanpa harus mahal. Itu prinsip saya sejak awal membangun usaha ini. Saya tahu tidak semua orang bisa beli yang mahal, jadi saya buat versi yang lebih ramah di kantong tapi tetap berkualitas,” jelasnya.

Dari sisi pemasaran, Andien Cake mengandalkan media sosial sebagai senjata utama. Instagram dan TikTok menjadi kanal utama untuk promosi produk, ditambah dengan strategi endorsement ke influencer serta giveaway rutin untuk meningkatkan jangkauan.

“Dulu juga pernah tersedia di GoFood dan GrabFood, tapi sekarang sementara kami nonaktifkan karena lebih fokus ke sistem pre-order langsung,” jelasnya.

Target pasar utama dari Andien Cake adalah perempuan muda usia 15 hingga 24 tahun. Kebanyakan pelanggannya merupakan pelajar dan mahasiswa yang senang mencoba dessert kekinian.

Meski tren viral telah berlalu, Anisa tetap menjaga konsistensi dengan memperbarui konten promosi dan terus meningkatkan kualitas rasa dan tampilan produknya.

“Tantangan terbesarnya justru saat usaha mulai stabil. Karena lokasi rumah saya bukan di jalan utama, jadi pelanggan tahunya hanya dari online. Saya harus aktif terus bikin konten agar produk tetap muncul di beranda mereka,” ujarnya.

UMKM BOGOR - Beragam varian Andien Cake. Choco cheese, brownies kukus choco crunchy, dan mochi menjadi yang paling diminati pelanggan.
UMKM BOGOR - Beragam varian Andien Cake. Choco cheese, brownies kukus choco crunchy, dan mochi menjadi yang paling diminati pelanggan. (Instagram @andien_cake)

Sebagai pelaku UMKM, Anisa juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang tertib. Ia mengaku telah memisahkan keuangan pribadi dan usaha sejak awal, serta mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara teratur.

“Kalau campur-campur nanti bingung sendiri. Saya punya buku dan file Excel khusus untuk catat semua transaksi. Itu penting biar saya tahu kapan harus restock, kapan rugi, kapan bisa ambil keuntungan,” tuturnya.

Anisa pun tak menutup kemungkinan untuk memperluas skala usahanya ke depannya. Ia memiliki impian membuka kedai atau kafe kecil tempat anak muda bisa nongkrong sambil menikmati dessert khas Andien Cake secara langsung.

“Saya pengen banget punya tempat sendiri. Bukan cuma dapur, tapi kafe kecil yang bisa jadi tempat kumpul. Jadi orang bisa nikmatin dessert-nya langsung sambil santai di tempat yang nyaman,” ujar Anisa.

Salah satu pelanggan setia, Indri Kusdiani Novia Sari (26) asal Cimpaeun, Kecamatan Tapos, mengaku sudah menjadi langganan sejak tahun 2019.

“Dari awal buka sampai sekarang masih sering beli. Rasanya enak, manisnya pas, dan kemasannya selalu menarik,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved