TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bahas soal budaya sungkem saat Lebaran, Budayawa Sudjiwo Tedjo sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam program Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Sudjiwo Tedjo dan Anies Baswedan hadir menjadi narasumber melaui video conference.
Adapun tema yang dibahas adalah mengenai momen Lebaran di tengah pandemi virus corona ( Covid-19 ).
Mulanya, Anies Baswedan menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan Pembatasa Sosilal Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Anies Baswedan juga memberikan banyak imbaun kepada warganya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta kepada semua warga DKI Jakarta agar tidak mudik atau pulang kampung tahun ini.
"Saya meminta kepada semua warga Jakarta ambil sikap tanggung jawab, tahan diri, tahun ini tidak pulang dan tegas saja bahwa tahun ini tidak pulang," ucap Anies Baswedan seperti dikutip dari Youtube ILC tvOne, Rabu (20/5/2020).
• Anies Tegaskan Tak Ada Pelonggaran PSBB, Yunarto Wijaya: Lihat Kondisi Lapangan Pak, Please
• PSBB di Jakarta Tak Akan Dilonggarkan, Anies Minta Warga Jangan Mudik : Virusnya Gak Kenal Lebaran
Hal itu, kata Anies Baswedan adalah satu upaya untuk memutus mata rantai virus corona.
"Tegas saja bahwa tahun ini tidak pulang, untuk apa? Melindungi seluruh warga, ini juga yang harus saya lakukan," kata Anies.
Anies Baswedan pun merasa yakin jika dalam waktu dekat, kondisi Jakarta akan kembali seperti biasa.
"Saya harus lindungi warga Jakarta, biarkan nanti ini kita kendalikan Insya Allah dalam waktu tidak lama lagi Jakarta kembali berkegiatan," ucapnya.
"Dan Insya Allah di waktu yang akan datang kesempatan pulang kampung dalam kondsi aman tenang bertemu keluarga tanpa menyisakan penderitaan mari kita tahan diri," tambahnya.
Kemudian Karni Ilyas sebagai pemandu acara menyinggung soal budaya sungkem pada momen Lebaran.
Menurut Anies, budaya sungke tersebut tidak akan hilang begitu saja.
"Insya Allah budaya ini tidak akan hilang hanya karena kita menyelamatkan orang tua kita, saudara kita, kerabat kita dari portensi penularan," jelas Anies Baswedan.
Anies melanjutkan bahwa pada tahun ini tradisi silaturahmi saat Lebaran masih bisa dilakukan secara virtual.
"Tahun ini kita kerjakan secara virtual, seperti kita hadapi kendala lain, kadang kita dalam kondisi tak bisa pulang kampung,
kadang kita menghadapi situasi seperti itu. Ya kita sungkem dengan cara berbeda demi menghormati orang tua, melindungi orang tua," terangnya.
• Disentil 3 Menteri, Anies Baswedan Klaim Beri Bansos Duluan dari Jokowi : Tidak Ada Istilah Double
• Anies Batasi Orang Keluar Masuk Jakarta, Wajib Punya Surat Izin, Begini Cara dan Syarat Membuatnya
• Bandingkan Pengakuan Keluarga ABK Kapal China dan Menlu, Sudjiwo Tedjo: Mengizinkan Tak Harus Tahu?
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Budayawan Sudjiwo Tedjo.
Menurut Sudjiwo Tedjo, budaya ataupun adat diubah.
Termasuk kebiasaan pulang kampung pada momen Lebaran.
"Yang ga bisa diubah itu alat," kata Sudjiwo Tedjo.
Ia lantas menyinggung soal pernyataan Anies Baswedan soal pulang kampung.
Sudjiwo Tedjo sependapat dengan pernyataan Anies sebelumnya.
"Kebiasaan pulang, saya setuju kata Pak Anies, apa salahnya sekarang tidak pulang dulu, kalau pulang itu jadi adat, saya yakin adat bisa diubah asal bisa disadari, bagamana kita mengubah kebiasaan kalau kebiasaan itu tidak disadari," ucap Sudjiwo Tedjo.
Termasuk soal sungkem di momen Lebaran 2020.
Menurutnya, sungkem bisa disiasati dengan cara lain namun tetap memperhatikan imbauan pemerintah tentang pencegahan virus corona.
"Sungem itu, dalam ketika kedaan semacam ini bisa diganti physical sungkem," kata Sudjiwo Tedjo.
• Sebut Anies Lebih Punya Waktu untuk Teman, Yunarto Wijaya Terima Tawaran Fadli Zon: Abis Lebaran Uda
• Anies Bertemu Suami Perawat yang Gugur, Yunarto : Jangan Berhenti di Jualan Kesedihan Orang Lain Pak
Sudjiwo Tedjo kembali menegaskan bahwa kebudayaan atau adat itu dapat diubah.
"Bapak saya dulu camat, itu ga sopan telepon bupati, tapi lama lama sopan, dulu ga ada perempuan jualan bensil malam malam, sekarang sudah biasa, bisa kok diubah, tuturnya.
"Ini adalah kesempatan yang bagus untuk belajar paradoks, bagaimana dekat itu ga harus dekat, kadang jauh itu makin dekat, kadang kita ga pulang ke orang tua di Lebaran justru karena untuk menjaga kelangsungan orang tua, itu sungkemnya," sambungnya.