Info Kesehatan

Penyakit Akibat Sering Menahan Kencing, Simak Gejala dan Faktor Risikonya

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi menahan kencing

Urine keluar karena adanya faktor gangguan gabungan, antara inkontinensia tekanan dan tekanan.

4. Inkontinensia urin luapan (overflow incontinence)

Ditandai dengan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih, seperti mengejan, pancaran urine lemah, tidak tuntas, dan kandung kemih terasa penuh.

5. lnkontinensia urin kontinua (continuous incontinence)

Gejalanya ditandai dengan urine keluar secara terus menerus.

Untuk beberapa kondisi, inkontinensia urine perlu segera ditangani oleh dokter untuk mencegah komplikasi atau kondisi yang memburuk. 

Anda disarankan untuk segera menghubungi dokter jika mendapati gejala inkontinensia urine berikut:

  • Salah satu bagian tubuh terasa lemas
  • Bagian tubuh kesemutan
  • Gangguan berjalan
  • Gangguan bicara
  • Penglihatan kabur
  • Tidak dapat menahan buang air besar (BAB) juga
  • Penurunan kesadaran

Kencing Setelah Hubungan Badan Bikin Wanita Susah Hamil ? Simak Faktanya

Faktor risiko inkontinensia urine

Kelima jenis inkontinensia urine di atas dapat dialami oleh siapa saja, tergantung faktor risiko yang dimiliki masing-masing orang.

Melansir Cleveland Clinic, berikut ini beberapa faktor risiko inkontinensia urine yang dapat dipahami:

1. Usia lanjut

Ketika seseorang bertambah usia, kekuatan otot-otot di kandung kemih dan uretra menurun, sehingga menyebabkan urine tidak dapat ditahan secara optimal.

Inkontinensia juga sering kali menjadi bagian dari sindrom geriatri atau sekumpulan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia.

2. Jenis kelamin wanita

Inkontinensia urine dilaporkan lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria.

Halaman
1234

Berita Terkini