Hal ini berdasarkan perhitungan ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 M pukul 02:03:02 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +05° 30¢ 58² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Kemudian, untuk ijtimak jelang Zulhijah 1442 H, terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Juli 2021 M pukul 08:19:35 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +03° 09¢ 18² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Jadi, 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M.
Baca juga: Menuju Ramadhan 2021, Kapan Batas Akhir Bayar Utang Puasa ? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan PP Muhammadiyah tersebut, maka disimpulkan bahwa :
- 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021
- 1 Syawal 1442 Hijriah (Idul Fitri) jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021
- 1 Zulhijah 1442 Hijriah jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juli 2021
- Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021
Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Begini Tata Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadhan
Dalam siaran resminya, PP Muhammadiyah menerangkan bahwa metode hisab juga dipakai Muhammadiyah dalam perhitungan waktu gerhana untuk melaksanakan sholat gerhana, serta penetapan arah kiblat sholat.
"Penetapan waktu dan arah itu dilakukan dengan perhitungan terhadap posisi-posisi geometris benda-benda langit, khususnya matahari, bulan, dan bumi yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu di muka bumi dan arah," demikian keterangan PP Muhammadiyah.