Kesaksian Orangtua yang Anaknya 2 Tahun Ikut Kelompok Pengajian NII : Katanya Baiat Hijrah

Penulis: Damanhuri
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isak tangis pecah dari orang tua anak yang terpapar paham radikal NII, di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut, Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Polres Garut hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah kelompok tersebut menyebarkan aliran intoleransi dan radikalisme.

"Saat ini masih dilakukan pendalaman secara kolaboratif, kemudian melibatkan juga unsur dari MUI, termasuk KPAI, dari Kesbangpol, P2TP2A,” kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono seperti dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS. TV, Sabtu (9/10/2021).

“Ini masih dalam pendalaman kami, apakah memang ini adalah terpapar terhadap aliran-aliran intoleransi dan radikalisme, sehingga tentunya harus betul-betul pasti dulu, kira-kira seperti apa,” sambungnya.

Baca juga: Ditangkap Polisi, Pelaku Tawuran Pelajar di Bogor Terancam 15 Tahun Penjara

Baca juga: 45 Hari Dimakamkan, Begini Kondisi Jasad Tuti dan Amalia, Tukang Gali Kubur Ungkap Kesaksian

Logo Densus 88 (Kompas.com)

Tak hanya itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga ikut turun tangan untuk menyelidiki informasi lebih lanjut terkait kasus dugaan pembaiatan oleh kelompok NII.

“Kita sudah monitor kejadian ini dan sedang mengumpulkan informasi lebih detail,” sambung Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, Kamis (7/10/2021).

Sasar Anak Muda

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan bahwa anak muda cenderung menyukai cara beragama secara sederhana dan hitam putih.

“Pertama karena tadi itu, logikanya sangat hitam putih. Anak-anak ini, rata-rata itu punya kecenderungan secara psikologis untuk beragama itu secara simpel. Kalau nggak boleh, ya boleh. Kalau nggak halal, ya haram, seperti itu,” kata Masduki dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, pagi tadi.

“Jadi tidak ada detail. Padahal agama itu lebih banyak di detail itu, bukan di hitam putihnya,” sambungnya.

Menurut Masduki, memahami secara mendalam justru butuh belajar di bagian-bagian detailnya. Termasuk memahami hubungan antara keagamaan dengan kenegaraan.

Dari kecenderungan berpikir anak muda tersebut, kelompok seperti NII masuk dan bermain di ranah praktisnya saja.

“Nah di situlah dia main di yang praktis, yang simpel, yang disukai anak muda,” jelas Masduki.

Baca juga: Pembunuh Tuti dan Amel Masih Berkeliaran, Istri Yoris Ketakutan Suami Jadi Korban Selanjutnya

Senada dengan Masduki, pengamat terorisme Ridwan Habib menjelaskan bahwa anak-anak yang mudah terpapar paham radikalisme rata-rata memiliki masalah internal dalam dirinya.

Halaman
1234

Berita Terkini